https://sukiyahedlin.blogspot.com/

Sabtu, 24 April 2021

Menulis Resume Untuk Jadi Buku


PELATIHAN BELAJAR MENULIS
Pertemuan Ke 6 Gelombang 18
Jumat, 16 April 2021
Pukul 13.00 WIB
Tema : Menulis Resume untuk Jadi Buku
Narasumber : Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd.





Menulis Resume  untuk Jadi Buku

Pelatihan belajar menulis di WAG asuhan Omjay bersama PGRI,  Jumat 16 April 2021  Pukul 13.00 WIB saya ikuti sambil mempersiapkan bahan masakan untuk berbuka puasa . 

Moderator yang mendampingi Narasumber yaitu  Bu Sri Sugiastuti alias Bu Kanjeng. Sudah menjadi kebiasaan setiap memulai perkuliahan di WAG, moderator menyapa peserta dan memberikan informasi penting yang harus diperhatikan selama materi disampaikan.

Dengan suara lembut, Bu Kanjeng mulai dengan memberi salam dan mendoakan seluruh peserta agar tetap semangat mengikuti pelatihan menulis ini. Setelah itu, Bu Kanjeng mempersilakan narasumber untuk menyampaikan materinya. 

Sebenarnya narasumber siang ini adalah Pak Tamrin Dahlan, tetapi beliau berhalangan hadir. Maka yang menggantikan adalah seorang relawan dan salah satu tim solid dari kelas belajar menulis asuhan Omjay. Tentunya ini tidak akan mengurangi substansi dari kegiatan rutin di WAG. 

Narasumber hari ini bernama Aam Nurhasanah, S. Pd. Beliau akrab disapa dengan sebutan Bu Aam. Beliau kelahiran Cipanas, 12 Agustus 1988. saya sudah mengenal Bu Aam sebenarnya sudah lama waktu  sama-sama di gelombang 8. sebenarnya kita sama-sama  ketinggalan kelas . Tapi bu Aam lebih beruntung karena segera mengulang kelas dengan sangat rajin  di gelombang 12. Sampai juara kelas pula. sebenarnya saya masih aktif mengikuti kegiatan ini terus   tapi untuk buat resume nya ketinggalan terus  jadi  ya gimana mau lulus......he he he.....

Profil beliau bisa kita lihat di link blog nya yang Isinya  sangat keren. Yaitu  "https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html"

Saya sangat bangga dan salut sekali pada beliau . walaupun usianya masih muda dengan kesibukannya sebagai Kepala sekolah di SMPS Mathlaul Hidayah Cipanas Kabupaten  Lebak, Provinsi Banten. (SMPS MAHID). dan menjalankan beberapa usaha pribadinya tapi prestasinya sangat luar biasa . terutama setelah bergabung dengan pelatihan belajar menulis di WAG bersama Om Jay ini. alhamdulillah dari  semangat Beliau inilah saya masih bisa bertahan di group pelatihan belajar menulis ini. Terimakasih banyak bu Aam .... Suportnya pada saya.

Karya Bu Aam yang sudah diterbitkan sampai saat ini sudah berjumlah puluhan, Buku andalannya adalah "MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT "  


Alhamdulillah saya sudah memiliki buku ini dan membacanya dengan baik. Buku ini sangat memotivasi sekali terutama bagi penulis pemula seperti saya . 

Bu Aam dengan penuh percaya diri membagikan file PPT yang bisa peserta baca dan pelajari. Segera saya   mengunggah file tersebut agar dapat saya baca dan pelajari . 



Resume itu menurut bu Aam merupakan  rangkuman atau ringkasan. Peserta tidak boleh menyalin-tempel materi yang dipaparkan oleh narasumber begitu saja. Akan tetapi, alangkah eloknya jika resume berisi kalimat-kalimat yang disusun sendiri oleh peserta tersebut. 

Ada tujuh langkah teknis untuk membuat resume menjadi sebuah buku  yaitu :

1. Kumpulkan resume
Hasil resume dari pertemuan pertama sampai kedua puluh sebaiknya dibuatkan satu folder khusus. Tujuannya agar resume tersebut mudah ditemukan dalam laptop atau komputer.

2. Tentukan tema
Seluruh resume materi yang telah terkumpul dari materi 1 - 20 diklasifikasi berdasarkan tema yang dibahas. Misalnya, ada beberapa narasumber yang membahas tentang motivasi, maka digabung  ke dalam satu bab berjudul 'Motivasi'. Kalau ditemukan ada beberapa materi tentang penerbit, juga disatukan dalam bab berjudul 'Penerbitan'. Begitu seterusnya. Adapun nama tema untuk setiap bab disesuaikan dengan diksi peserta itu sendiri.

3. Buatkan daftar isi atau TOC (Table of Content)
Setelah melewati proses klasifikasi tema, hal yang harus dilakukan adalah membuat daftar isi berdasarkan tema-tema yang ada.

4. Kembangkan TOC
Jika daftar isi telah tuntas, penulis kemudian membuat sub tema untuk setiap babnya. Nah, dari sub tema itulah peserta menjabarkan idenya berdasarkan resume yang ada. Kembangkan tulisan yang ada dengan sebebas-bebasnya. Tulis saja semua yang terpikirkan dan yang diingat mengenai sub tema. Jangan sekali-kali membaca tulisan kita di tahap ini!

5. Review, revisi, dan edit naskah
Pada proses ini, penulis mengecek tulisan dengan sedetail mungkin. Mulai dari ejaan, tanda baca, maupun kata-kata yang salah tulis atau masih disingkat-singkat. Pastikan ada kamus Bahasa Indonesia yang mendampingi pada saat melakukan editing.

6. Buatkan sinopsis
Sinopsis adalah gambaran umum mengenai isi buku yang ditulis. Biasanya bagian sinopsis tercantum di cover belakang buku.

7. Kirim ke Penerbit
Jika keenam langkah tersebut telah dilakukan, maka hal yang paling terakhir dan paling utama adalah mengirim naskah ke penerbit. Nah, ini yang terpenting! Meskipun naskah buku telah selesai, jika tidak pernah dikirim ke penerbit, maka akan tetap disebut sebagai naskah. Dia akan berubah wujud menjadi buku jika dikirim ke penerbit dan diterbitkan. Tidak perlu sungkan atau ragu-ragu. Kirim saja! Adapun urusan editing naskah, bisa dikomunikasikan ke pihak penerbit. 

Pada pertemuan sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada penerbit yang menyediakan jasa editing dan ada juga yang tidak. Untuk lebih jelasnya, bisa menghubungi langsung ke pihak penerbit yang bergabung dalam kelas belajar menulis bersama PGRI.

Untuk peserta pelatihan menulis ini  sebenarnya sudah  ngga usah bingung lagi  karena sudah ada 4 penerbit yang siap mengawal naskah-naskahnya. Tinggal pilih saja diantaranya yaitu:

 1. YPTD: (free penerbitan) tanpa editing naskah.

2. Bu Kanjeng: ada layanan edit naskah

3. Cak Inin: Karmila Press Lamongan
4. Pak Brian:  Gemala

Berikutnya bu Aam juga menjelaskan tentang penggunaan bahasa dalam membuat resume. Menurut beliau Resume itu menggunakan bahasa baku. Mengapa harus bahasa baku? Karena buku kita nantinya akan dikonsumsi oleh oleh masyarakat diseluruh pelosok Nusantara. Seperti pengalaman dari narasumber  di pelatihan menulis Ini. Ada Om jay,   bu Kanjeng. Bu nora dan bu Aam .

Bu Aam  sudah berhasil menjual bukunya sampai lebih dari 100 eksemplar dan tersebar ke pulau Jawa, Bali, Lombok,  sampai ke Nusatenggara Timur. 

Jadi kuncinya  Agar bisa menerbitkan buku berdasarkan resume maka kita harus rajin dan rutin membuat tugas-tugas resume yang diberikan oleh narasumber.

Menurut Bu Aam, model tulisannya bisa disesuaikan dengan selera penulis. Yang terpenting adalah membuat resume secara rutin, nanti kan ada tahap revisi dan editing. Jadi, pada saat itulah diperbaiki dan diberi tambahan bumbu agar tulisan menjadi lebih sedap dinikmati publik. Semoga  kesuksesan para alumni kelas belajar menulis ini bisa tertular  pada saya nantinya   Aamiin...

Beberapa pesan dari Bu Aam yang  perlu saya  teladani  dan kita terapkan yaitu : 

1. Tidak ada yang sulit di dunia ini kalau           kita mau belajar.
2. Asahlah keterampilan menulis kita               dengan rutin menulis setiap hari!
3. Menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah       memulai tulisan.
4. Buang rasa malas dan tulislah resume         pada hari itu juga!
5. Menulislah agar hidupmu bermakna.
6. Menulislah agar hidupmu berwarna. 
7. Menulislah hari ini agar kau dikenal               esok hari.

Terima kasih, Bu Aam. Atas pencerahannya dan dorongan semangat  khususnya  kepada saya  agar lebih  konsisten dalam menulis .  Semoga segala kebaikan hidup dicurahkan kepada Ibu bersama keluarga. Aamiin...









Jumat, 23 April 2021

Tips Jitu Jadi Penulis




PELATIHAN BELAJAR MENULIS  
Pertemuan Ke 1 Gelombang 18
Tema : CARA JADI PENULIS
Hari/Tanggal : Senin, 5 April 2021
NARASUMBER : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.




            Malam ini  Alhamdulillah kita bisa mengikuti kegiatan belajar menulis kegiatan belajar menulis  pertemuan pertama  dengan narasumber hebat Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. dan Moderator hebat mbak Aam Nurhasanah dari Lebak Banten.
      
          Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat malam Bapak Ibu guru hebat di seluruh tanah air. Sapaan awal dari mbak Aam  sebelum kelas dimulai sekaligus memberitahukan beberapa info penting selama kegiatan ini. Kelas akan dibagi tiga sesi, sesi yang pertama adalah sesi materi dari pukul 19.00-20.00 WIB. Sesi yang kedua tanya jawab dari pukul 20.00-20.55 WIB. Sesi yang ketiga adalah kesimpulan penutup  dr narasumber pukul 20.55-21.00 WIB.

             Profil Narasumber Ibu Dra. Sri  Sugiastuti, M.Pd , dilahirkan  di  Semarang  8  April  1961, dari pasangan  Sugiman- Hj Sri Yatminten. Ia pernah belajar di UNS tahun 1980-1984,  FKIP Bahasa Inggris, setelah jeda melanjutkan ke S2 di UMS Surakarta tahun 2007-2010. Saat ia diamanahi  sebagai  Kepala  SMK  Tunas Pembangunan 2  Surakarta.

         Sebagai Penulis  beliau bergerak  di  bidang  kepenulisan saat usianya tidak  muda  lagi.  Dalam  kurun  waktu  singkat  ia  sudah menulis  buku  pelajaran  “ Seri  Pendalaman  Materi  UN  Bahasa Inggris  untuk  SMK ” yang diterbitkan Erlangga tahun  2010  dan  setelah  direvisi  ulang tahun  2015  diterbitkan  kembali. Wow  English is So Easy Kids tahun  2018, dan  Ready  to  English  jilid  1,2,3.  I a  juga  menulis  4 buku  parenting : Seni  Mendidik  Anak  dengan  Tuntunan  Islami 2013.  Masuk  Surga  karena  Anak  2017,  Merawat  Harapan  tahun 2018  dan  The  power  of  Mother’s Prayers. Menulis  2 novel Hidayah "Kugelar  Sajadah  Cinta  tahun  2013, Perempuan  Terbungkas  tahun  2018, dan dua  buku  memoir  dengan judul Catatan  Hati  Menuju  Baitullah" dan " Semangat Menggapai Ridha Allah, 50 Tahun Pernikahan Emas." Satu  buku  Motivasi "The  Stories  of  Wonder  Women, " Satu buku pengayaan "Budi Pekerti  dan  Akhlak  Mulia" tahun  2018.  

      Motto  dalam  hidupnya; Bersemangat  menggapai  ridha  Allah  dengan  berbagi  dan silahturahmi”. Penulis  bisa  disapa di  akun  FB  Astutiana  M,  dan IG. Astutiana Mudjono .Nomer WA 089692593804

         Tema yang akan dibawakan malam ini adalah Cara Jadi Penulis. Ibu Kanjeng berbagi pengalaman bagaimana menjadi seorang penulis sukses seperti sekarang ini.  

           Mari kita Simak Tips Jitu Menjadi seorang penulis dari Ibu Kanjeng

1.  Menyiapkan fisik dan mental  untuk bisa fokus dan mendukung terhadap dunia literasi  . 
      Kita  dapat mencontoh Kebiasaan dan kegiatan Ibu Kanjeng diantaranya beliau bergabung dengan ibu - ibu      yang doyan nulis, sebagai Blogger , Anggota ARPUSDA Solo, Senang mengabdrade diri, Duta baca 2012, Melirik penerbit Indie, Punya banyak komunitas literasi, Sadar akan Potensi diri, dan Senang Bersilahturahmi.

2Punya SEMANGAT MENULIS ( Better late Than Never) tinggi. 
      Kita contoh  semangat ibu Kanjeng yaitu  diawali dari writing Camp di Jakarta , Tiada hari tanpa membaca dan menulis, Ikut Lomba Blog dan Menang, Dapat Motivasi dari Penulis dan dapat Upgrade, Menulis buku Fiksi dan Nonfiksi, Punya cita-cita jadi Wartawan, Mengenal Internet, Menjadikan Menulis sebagai Terapi Jiwa, Mengenal Medsos, Ikut tantangan terbit Buku Mayor dan Ikut Theacher.

3. Bisa  MENEMUKAN IDE DAN MENYAMPAIKAN PESAN
=> Dari mana idenya? Para sahabat dan kerabat yang ada di sekitar penulis.
=> Apa yang ada di benak ketika menulis? Pengalaman atau perjuangan mereka sangat lur biasa.
=> Apa pesan yang ingin disampaikan? Kaum perempuan harus mau menerima paket kehidupan yang          Allah berikan dengan suka dukanya.

4BAGAIMANA PROSESNYA ??? 
    Prosesnya yaitu  semangat menulis yang sudah ada dalam diri kita  tingkatkan kelevel lebih semangat lagi  yaitu berupa tindakan yang mendukung dalam penulisan. contoh
       SEMANGAT 
=> Mengumpulkan ingatan.
=> Menentukan tokoh dan karakternya di setiap subjudul
=> Membuat outline atau daftar isi yang mau dijadikan sub judul
        LEBIH SEMANGAT
=> Menulis apa yang ada di dalam pikiran
=> Diawali dengan penggalan ayat dalam Al ‘Qur’an, hadis atau kalimat bijak dan motivasi
=> From zero to hero 

5.  Menulislah sesuai dengan Karakter /tujuan apa yang akan kita tulis 
karena GOAL MENULIS BUKU TIAP INDIVIDU BERBEDA
Diantaranya : 
    => Mengobati jiwa yang galau
    => Berjuang melawan lupa
    => Memotivasi kaum hawa
    => Berdakwah lewat tulisan
    => Memberikan apresiasi pada pelaku yang ada dalam kisah ini.
    => Meyakinkan bahwa setiap masalah itu pasti ada solusinya
    => Meyakini bahwa rencana Allah akan indah pada waktunya.

6. Betapa pentingnya  kita untuk segera menulis .Dengan  menulis buku seseorang dapat mengekspresikan dirinya. karena Menulis Buku Itu :
     => Menebar pengetahuan dan mendialogkan kebenaran
     => Mengikat makna menghimpun dan menebar gagasan
     => Tanda terima ksih kepada guru
     => Perjuangan yang menyenangkan
     => Bagaikan malaikat menyampaikan wahyu
     => Bagaikan designer merancang dan membuat baju
     => Bagaikan dirigen mengatur irama lagu

7.  Membuat Outline
     Sebelum membuat outline, jangan lupa mengumpulkan materi-materi yang mendukung.
Bisa berupa kata-kata bijak, data statistik, teori, gambar, poin-poin penting, atau refleksi pribadi tergantung kebutuhan tulisan Anda.(Sumber: wikihow.com)
      Persiapan membuat outline
      => langkah pertama yang harus dilakukan untuk membuat outline adalah  memilih topik.
      => Entah tulisan Anda nantinya akan bersifat reflektif, persuasif, informatif, berangkat dari                          penelitian, atau kombinasi dari beberapa hal tadi,
      => Anda tetap harus memilih satu fokus untuk menjaga pikiran Anda tetap pada jalurnya. 
           (Sumber: wikihow.com)

8.  Beberapa Tips  yang diberikan pada sesi tanya jawab .
 => Tips menumbuhkan rasa percaya diri pada penulis pemula
       Jangan takut tulisannya jelek , jangan merasa bahwa tulisannya tidak akan  ada yang membaca.              Yakinkan bahwa  kita  punya potensi untuk menulis , gunakan  blok sebagai wadah untuk                         pengembangan tulisan kita setiap hari. 
       Lengkapi juga dengan  referensi  buku yg sudah memiliki  5 W +1 H 
      (Siapa, Apa, Kenapa,Dimana,Kapan dan Bagaimana) agar tulisan  dapat dipahami oleh pembaca. 
       Pada waktu menulis. tanda baca boleh diabaikan dulu . tapi   sebelum diposting harus diedit dulu            kata-katanya biar sesuai dan enak dibaca .
=> Tips membangkitkan mood menulis  tiap hari harus terus menulis jadikanlah menulis suatu                      kebutuhan bukan kewajiban . Jadi kalau belum menulis merasa ada sesuatu yg kurang.  
=> untuk mengatasi mental block dg berhenti dulu refresing dulu 
=> Cara meramu tulisan kita biar enak renyah dibaca dengan melengkapi aplikasi Hp dengan KBBI  ,         kaidah bahasa Indonesia yg benar , kuncinya rajin silahturahmi ke tulisan teman ,ke perpustakaan  .          jangan berhenti dulu dalam menulis. 

Inilah tips untuk menjadi penulis dari Ibu Kanjeng yang sangat membantu sekali . Semoga dapat kita jadikan pelajaran berharga  untuk menjadi penulis yang sukses kedepan nanti. Aamiin  .
 
SALAM LITERASI

Rabu, 21 April 2021

Penerbit Indie

PELATIHAN BELAJAR MENULIS

Gelombang 18
Pertemuan ke 5 
Rabu, 14 April 2021
Pukul 13.00 WIB
Tema : Penerbit Indie
Narasumber : Bapak Mukminin, S. Pd, M.Pd.


Penerbit Indie













Kuliah belajar menulis siang hari ini bertepatan  hari kedua bulan Ramadhan 1442 Hijriyah.
adapun yang bertugas sebagai moderator adalah bapak Bambang Purwanto atau   Mr. Bams.
Sebagai narasumber adalah Bapak Mukminin, S. Pd., M. Pd.  atau Cak Inin. 
Moderator dan Narasumber  sama-sama orang yang hebat. Saya kenal beliau di gelombang 8.

Mari kita lihat  blog Cakinin,  yaitu  https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html 

Pria kelahiran Jombang, 6 Juli 1965 ini merupakan salah seorang guru PNS di SMP 1 Kedungpring Lamongan. Beliau  memiliki banyak peran sentral selain dari tugas pokoknya sebagai abdi negara. Beliau juga merupakan seorang konsultan, penulis, dan penerbit. Nah, kali ini beliau akan membahas tentang penerbit indie. Tentunya sangat relevan sekali dengan peran beliau sebagai penulis sekaligus penerbit independen bernama Kamila Press Lamongan.






Langkah-langkah praktis agar tulisan kita bisa diterbitkan, yaitu sebagai berikut:

1.  Pra-Writing
Pada tahap ini penulis mencari ide tulisan berdasarkan passion yang diminati dan disenangi.          Bentuknya  fiksi maupun non-fiksi.

2. Drafting atau Outline
Setelah menemukan ide, langkah selanjutnya adalah drafting atau Outline, yakni penulis membuat daftar isi buku yang akan ditulis. Dari outline inilah tulisan dikembangkan menjadi sebuah naskah buku.

3. Writing
Di tahap writing atau menulis ini, penulis mulai menyalurkan kreativitasnya dalam merangkai kata, menyusun kalimat, menggunakan kemampuannya  berekspresi dalam bentuk tulisan. Tapi ingat, jangan dulu dibaca naskah yang sedang ditulis walaupun hanya sekali. Tetap kerjakan kegiatan menulis hingga naskahnya selesai.

4. Revisi dan Editing
Nah, setelah kegiatan menulis selesai, penulis baru dibolehkan untuk beralih ke tahap revisi dan editing. Apakah berbeda antara revisi dan editing? 
Cak Imin menerangkan bahwa kedua aktivitas tersebut memiliki perbedaan. 
a. Revisi artinya penulis mengoreksi tulisannya sendiri dengan cara mencari tahu kekurangan ataupun pemborosan kata yang terdapat di dalamnya. Di tahap ini penulis dapat menemukan jika ada paragraf yang tidak nyambung dengan paragraf sebelumnya, atau menghilangkan bagian-bagian tertentu yang tidak perlu dicantumkan dalam teks, atau bisa jadi ada tambahan data yang akan menguatkan isi tulisan.
b. Editing adalah proses memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, pola kalimat, ataupun kekeliruan dalam tata bahasa lainnya. Proses mengedit atau menyunting sebuah tulisan yang dilakukan oleh penulisnya sendiri biasa disebut dengan istilah swasunting.

5. Publishing
Tahapan ini merupakan tahap akhir dari sebuah proses penulisan buku. Jika penulis telah melewati tahap 1-4, maka naskah buku bisa diteruskan ke penerbit.


Disebutkan bahwa ada dua jenis penerbit yang bisa membantu penulis untuk menerbitkan karyanya. Penerbit mayor dan penerbit indie (penerbit independen). 

Adapun perusahaan yang termasuk kategori penerbit mayor antara lain: Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Erlangga, Yudhistira, Andi Yogyakarta, dan masih banyak lagi penerbit mayor di Indonesia. Sedangkan contoh penerbit indie yang tergabung dalam grup belajar menulis bersama PGRI yaitu: YPTD, Gemala, Kamila Press Lamongan, dan ratusan penerbit indie lainnya.

 Perbedaan antara penerbit mayor dan penerbit indie. Dengan cermat Cak Inin menyampaikan mengenai hal tersebut. Jika dilihat dari beberapa aspek, dapat ditemukan adanya perbedaan antara kedua jenis penerbit tersebut. 
1. Berdasarkan jumlah cetakan.
- Penerbit mayor: dicetak secara massa, sekitar 1000 hingga 3000 eksemplar.
- Penerbit indie: dicetak sesuai pemesanan (POD: Print On Demand)

2. Berdasarkan naskah yang diterbitkan
- Penerbit mayor: naskah harus melewati prosedur yang ketat dan sangat mempertimbangkan pangsa pasar. Penulis harus siap untuk ditolak jika naskah tidak sesuai dengan kriteria penerbit.
- Penerbit indie: naskah tidak pernah ditolak asalkan tidak melanggar undang-undang hak cipta, tidak ada unsur SARA dan pornografi di dalamnya, dan layak diterbitkan.

3. Berdasarkan profesionalitas
- Penerbit mayor: SDM yang ada di dalamnya merupakan tenaga profesional di bidangnya masing-masing.
- Penerbit indie: SDM yang dimiliki juga profesional tetapi sangat ditentukan oleh manajemen dari penerbit tersebut. Maka penulis harus pandai-pandai memilih penerbit indie yang akan menerbitkan bukunya, dan jangan mudah tergoda dengan paket penerbitan murah. Penulis harus menilai penerbit indie yang berdasarkan mutu kertas dan manajemen pemasarannya.

4. Waktu penerbitan
- Penerbit mayor: waktu yang digunakan dari pengiriman naskah sampai dipasarkan cenderung cukup lama. Untuk konfirmasi naskah diterima atau tidak berkisar antara 1 sampai 3 bulan lamanya. Jika diterima, naskah tidak serta merta diterbitkan tetapi menunggu giliran. Kadang cepat, ada juga yang sampai bertahun-tahun. Dalam proses distribusi ke toko buku, sangat ditentukan oleh target penjualan yang telah ditentukan. Jika tidak mencapai target, maka buku akan ditarik oleh penerbit.
- Penerbit indie: waktu yang digunakan untuk menerbitkan buku cukup singkat. Penerbit indie meyakini bahwa naskah seorang penulis merupakan karya terbaik dan layak untuk diterbitkan. Tidak ada pertimbangan rumit dan prosedur panjang dalam menerbitkan buku.

5. Royalti
- Penerbit mayor: royalti penulis dipatok secara maksimal 10% dari total penjualan buku. Royalti tersebut biasanya dikirim ke penulis setelah penjualan mencapai angka tertentu. Terkadang ada juga yang sampai berbulan-bulan setelah buku terjual.
- Penerbit indie: keuntungan penulis pada umumnya sekitar 15-20% dari harga buku. Sistem pemasarannya beragam, ada yang secara langsung (offline) maupun online melalui Facebook, Twitter, Instagram, WAG, dan lain-lain.

6. Biaya penerbitan
- Penerbit mayor: gratis.
- Penerbit indie: berbayar dan disesuaikan dengan aturan masing-masing penerbit.

Cak Inin kemudian memaparkan tentang salah satu penerbit indie yang tergabung dalam grup belajar menulis bersama PGRI bernama Kamila Press Lamongan. Dengan sangat rinci beliau menguraikan segala hal yang terkait dengan penerbitan buku. Mulai dari jasa yang disediakan (desain cover, lay out, editing, dan ISBN), detail harga, sampai pada jumlah buku yang telah diterbitkan sejak bulan September 2020 sampai sekarang (April 2021).


Ada beberapa hal yang dipersyaratkan jika penulis ingin menggunakan jasa penerbit Kamila Press Lamongan. 
1. Naskah yang dikirim harus lengkap. Mulia dari judul, kata pengantar, daftar isi, muatan atau isi buku yang sesuai urutan daftar isinya, daftar pustaka, biodata penulis yang dilengkapi foto, dan sinopsis buku.

2. Naskah diketik di kertas A5 (ukuran 14,8 X 21cm), spasi 1,5 dengan font 11, ukuran margin seragam yakni 2cm di semua sisinya, jenis hurufnya boleh menggunakan Arial, Calibri, ataupun Cambria. Naskah utuh dikirim dalam 1 file ke WA Cak Inin atau ke e-mail beliau gusmukminin@gmail.com

Di penerbit Kamila Press Lamongan juga menyediakan jasa dan fasilitas untuk membantu penulis jika mengalami kesulitan dalam menentukan judul buku, cover buku, sertifikat penulis yang bekerjasama dengan percetakan. Selain itu, ada juga fasilitas PO atau Pre-Order buku. Dengan adanya PO, membantu penulis dalam mempromosikan buku lengkap dengan harganya.

Demikian resume hari ini . banyak pelajaran berharga yang kita dapatkan . sekarang ngga usah bingung lagi mencari penerbit. yang penting kumpulkan dulu ide-ide kita biar bisa jadi buku  nantinya .















































Jumat, 16 April 2021

Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

 

PELATIHAN BELAJAR MENULIS

Pertemuan ke-4. Gelombang  18
Waktu Pertemuan :Senin, 12 April 2021
Pukul : 13.00  WIB
Tema: Menulis Buku Dari Karya Ilmiah
Narasumber : 
Ibu Noralia Purwa Yunita.

 



Senin tanggal 12 April 2021 merupakan pertemuan ke 4 dalam penyampian materi Belajar Menulis Gelombang 18. Sebelum ke resume materi yang disampaikan hari ini, perlu disampaikan bahwa untuk menyesuaikan waktu dalam bulan suci Ramadhan, maka penyampaian materi dirubah jadwal. Materi yang disampaikan di hari sebelumnya yaitu pada puykul 19.00 WIB berubah ke pukul 13.00 WIB.

Kenapa karya ilmiah kurang diminati untuk dibaca ? Tentunya di antaranya adalah karena bahasa dari karya ilmiah terlalu baku dan kaku hingga kurang luwes untuk dibaca, solusinya untuk lebih fleksibel dalam menilmati karya ilmiah adalah dengan merubahnya menjadi buku. Dengan demikian gaya bahasa serta isi akan lebih luwes dan enak untuk dibaca.

 Apa manfaat karya ilmiah versi buku ?

 1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
 
2. Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
 
3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit
 
4. Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai      penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
 
5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku.

Cara Merubah Karya Ilmiah menjadi versi Buku

Untuk mengubah karya ilmiah menjadi buku tentunya ada cara dan trik khusus. Cara tersebut diantaranya adalah 

1.  Kita Ubah Judul

    Judul karya ilmiah VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.

Sebagai contoh 

Judul Tesis : "Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA"

 Ketika diubah menjadi Judul Buku  "Kiat Menulis Modul Berbasis Riset"

Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya.

 Contoh lain :

 "Pengaruh penggunaan metode I pada pembentukan matematika materi KPK dan FPB kelas …. SD ….."

 Dari judul tersebut tentunya bapak ibu paham, fokus penelitian di sini adalah METODE I pada pembelajaran Matematika SD.

 Nah dari objek penelitian itu dapat diubah menjadi judul buku berikut:

 "Asyik belajar matematika dengan metode I"

Jadi judul buku hanya fokus pada objek penelitian saja, dan gunakan judul yang lebih luwes ketika dibaca dan tidak perlu terlalu kaku.

2. Ubah Daftar Isi

      Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa

  • BAB 1  Pendahuluan  

                        Berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah, definisi operasional,                              rumusan masalah

  • BAB  2  Landasan Teori

  • BAB  3  metode penelitian

                         Berisi rumus-rumus statistika

  • BAB  4  Hasil dan Pembahasan

  • BA B 5  Penutup

                         Berisi kesimpulan dan saran.

 

Bagaimana cara mengubahnya ?

Ikuti pedoman 2W+1H

 1.  WHY/MENGAPA 

Jelaskan mengenai pentingnya, alasan penggunaan media, metode, strategi, atau model yang menjadi fokus penelitian, dapat ditambahkan pula masalah- masalah mengapa harus menggunakan media, metode, strategi atau model tersebut. Jelaskan pula manfaat dari yang menjadi objek penelitian.  Hapus rumusan masalah, definisi, operasional, dan tujuan penelitian pada bab 1.

 2.  WHAT /APA 

Di bab 2 merupakan penjabaran teori-teori dari landasan teori yang ada di bab-bab karya ilmiah.

 Sebagai contoh, biasanya di bab 2 VERSI KARYA ILMIAH, ada penjelasan tentang media, jenis media, manfaat media, penjelasan media tertentu, karakteristik suatu media tertentu, hasil belajar, dan lain-lain. Nah, teori-teori ini dapat dijadikan beberapa bab dalam sebuah karya ilmiah versi buku.

 Misal : Bab 2 hanya menjelaskan apa itu media. Isinya tentang pengertian, jenis, manfaat dan karakteristik suatu media tertentu

 Bab 3 menjelaskan belajar dan pembelajaran. Isinya tentang hasil belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan lain-lain.

 Bab 4 apa itu pembelajaran matematika. Isinya menjelaskan tentang belajar matematika, kesulitan dalam belajar matematika, paradigma belajar matematika dan lain-lain.

 Jika masih ada teori yang perlu dijelaskan dari bab 2 versi karya ilmiah, dapat dilanjutkan di BAb 5,6, dan seterusnya

 3.  How / Bagaimana.

Ini dapat dituliskan di bab berikutnya setelah penjabaran dari beberapa teori. Isinya menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, dan bagaimana penerapannya.

 

3. Ubah Sedikit Isi Karya Ilmiah

  • Dalam mengubah karya ilmiah menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel    bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan judul implementasi Media Stereofoam pembelajaran organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan adalah tentang Media (pengertian, manfaat, jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya)
  • Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah
  • Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat.

 4.  Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda           dengan versi laporan.

     Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

Biasanya pengubahan karya ilmiah versi buku ini membuat kesalahpahaman seorang penulis. Ada yang memahami bahwa KTI menjadi buku ya tinggal copy paste isi di KTI, lalu ganti judul, hapus yang tidak perlu, selesai, untuk isi masih sama persis, bahkan daftar pustaka juga sama. Itu salah, karena nantinya terkena self plagiarisme.

 Caranya bagaimana agar tidak terkena self plagiarisme

 a.  Dapat menggunakan teknik parafrasa

 b. Tambah rujukan baru ke dalam karya ilmiah versi buku kita. Jadi akan ada informasi terbaru yang            kita sematkan dalam karya ilmiah versi buku tersebut.

 c.  Pilah isi dari karya ilmiah asli yang benar-benar dianggap penting untuk dicantumkan dalam karya          ilmiah versi buku

Dengan demikian, meskipun beberapa daftar pustaka ada yang sama, namun isi karya ilmiah versi buku kita akan berbeda karena kita sudah memparafrase kan isinya. Selain itu, dengan adanya tambahan rujukan baru, akan semakin memperkaya daftar pustaka karya ilmiah versi buku.

 5. Laporan Karya Ilmiah Harus Sudah Publikasi

      Laporan karya ilmiah yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat        sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing.

 6. Berikanlah Ulasan

      Beri ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.

 7. Rujukan Baru

     Jika ada rujukan baru, maka rujukan yang diambil boleh menggunakan blog, namun situs blognya haruslah situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Jangan gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain-lain.

 8. Jumlah Halaman

     Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit masing-masing.

Sebagai pengajar harus bisa memanfaatkan karya ilmiah yang  dimiliki. dengan mengubahnya menjadi buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit.bisa dipakai dalam  kenaikan pangkat nantinya. 

 Demikianlah resume  yang bisa kita ambil dari pertemuan ke 4 Belajar Menulis Gelombang ke 18. Semoga dapat menambah ilmu dalam menulis..

Kamis, 15 April 2021

Dasar Penulisan

PELATIHAN BELAJAR MENULIS

Pertemuan ke-3. Gelombang  18
Waktu Pertemuan : Jumat, 9 April 2021
Pukul : 19.00  WIB
Tema: Dasar Penulisan
Narasumber : Ibu Rita Wati, S.Kom




                            Dasar Penulisan      


              Malam ini  ju'mat 9 April 2021 ,  Pelatihan Belajar Menulis gelombang 18 memasuki pertemuan ke- 3 . Pelatihan dibuka oleh ibu Aam  Dulah  dari lebak  mewakili Om Jay yang sedang fokus ujian Disertasinya.  dan bertindak sebagai moderator bapak Sucipto Ardi.atau biasa disapa dengan Pak Cip. Narasumbernya  Ibu Rita Wati, S.Kom . Tema yang akan dibawakan tentang  Dasar Penulisan 

Profil Ibu Rita Wati, S.Kom

Bu Rita Wati lahir di Tanjung Pinang 40 tahun silam. Beliau adalah seorang pendidik yang penuh semangat dan seorang pembelajar sepanjang hayat. Saat ini Ibu Rita berprofesi sebagai Teacher, operator, writer, kurator dan blogger.

    




Motto hidupnya adalah Setelah kesulitan pasti ada kemudahan dan Belajar sepanjang hayat. 

Saat ini Ibu Rita menekuni dunia literasi dan blog dengan bergabung di Komunitas Belajar Menulis bersama Om Jay, AISEI Writing Club bersama Dr. Capri Anjaya, Komunitas Sejuta Guru Ngeblog dan Komunitas Cakrawala Blogger Nasional.

Buah pena yang sudah diterbitkan sebagai bukti kecintaan terhadap literasi meliputi:

  1. Tiga buku solo pada tahun 2020 yaitu: 25 Trik Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku,            Merajut Asa  Sejak Belia dan 25 Tutorial Pembelajaran Daring dan Luring.
  2. Tahun 2021 Terbit Buku Solo Antologi Cerpen Tiara Buku duet bareng Prof Eko Indrajit tentang Manjemen Kelas Online juga telah dinyatakan lolos tanpa revisi.
  3. Beberapa buku Antologi Pena Digital Guru Milenial, Pesona Kearifan Lokal Nusantara, Kurikulum Ngumpet.


Pengalaman menjadi kurator dalam buku antologi The Meaning Full True Stories, Senandung Guru 1 dan 2 dan saat ini sedang menangani Pesona Nusantara (Antologi Khasanah Wisata Alam dan Sejarah Indonesia). Dan ternyata Beliau  juga merupakan alumni Belajar Menulis gelombang 10

Sebelum Ibu Rita menyampaikan materinya satu pertanyaan yang diajukan adalah, kira-kira menulis itu susah apa tidak? Jika susah apa penyebabnya? Apakah ini yang menyebabkan Bapak/ Ibu susah menulis

1. Susah ide.

2. Miskin kosa kata.

3. Sulit merangkai kata.

4. Susah memulai.

5. Bingung mau menulis apa.

6. Tidak percaya diri.

7. Merasa tulisannya jelek.

8. Merasa tulisan tidak layak untuk di baca.

Semua masalah tersebut pasti dialami oleh penulis pemula. Tapi kita  harus buang jauh - jauh   ke laut. Selanjutnya atasi  dengan cara " menulis, menulis, menulis"  

Untuk bisa menulis terlebih dahulu  kita  harus memahami dasar-dasar penulisan diantaranya :

Rumus Menulis  yaitu ada Unsur 5W1H 

 Apakah rumus 5W1H ? Bagi yang berlatar belakan seorang jurnlis atau pernah mengikuti pelatihan jurnalis, unsur 5W1H bukanlah hal yang asing. Karena unsur tersebut merupakan landasan dasar dalam setiap menulis artikel.

Unsur 5w1H adalah;

1. What (apa)   
Peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut        menimbulkan kerugian?

2. Where (dimana)
Dimana kejadian/ peristiwa yang diceritakan

3. When (kapan)
Kapan kejadian dari peristiwa yang diceritakan

4. Who (siapa)
Memfasilitasi untuk memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang yang tulis.

5. Why (mengapa)
Suatu peristiwa pasti terjadi bukan tanpa alasan.

6. How (bagaimana)
Penggunaan unsur how ini akan membantu pembaca memahami alur cerita

Setelah memahami dari unsur 5W1H tersebut ditas kita telah mempunyai modal untuk bisa menulis baik itu fiksi atau karya ilmiah, karena kedua-duanya terkena unsur tersebut.

Kesalahan Para Penulis Pemula

Pada penulis pemula, kekeliruan yang banyak terjadi adalah sering salahnya memakai tanda baca yang dipakai. Baik penempatan titik, koma, tanda seru, tanda tanya dan lain-lain.
Selain kesalahan tanda baca yang dipakai, para penulis pemula juga terkadang menggunakan kata yang tidak baku, walau maksud dan dan maknanya sama. Dengan sering berlatih menulis disertai membaca, kekeliruan semacam ini lambat laun akan teratasi dengan sendirinya.
Terlalu panjang paragraf juga sering menjadi kekeliruan para penulis pemula. Idealnya, sebuah paragraf berisi 5 sampai 10 kalimat, dan 1 kalimat pada kalimat percakapan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Penggunaan huruf kapital/ besar

a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh :

• Dia sedang mengikuti pelatihan menulis.

• Hari ini pertemuan ke-3 kelas belajar menulis gelombang 18.

 b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Contoh :

• Sukarno

• Dayang Sumbi

• Raden Ajeng Kartini

 c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Contoh :

• “Ayo kita pulang Bu!” Rengek Joni pada ibunya.

 d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Contoh:

• Islam, Alquran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda.

• Allah selalu bersama hamba-Nya.

 e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh :

• Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.

• Tulisan itu di muat dalam koran Radar Bali.

 

g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.

Contoh :

• S.H. = Sarjana Hukum

• S.Kom. = Sarjana Komputer

• Dt. = Datuk

• Tb. = Tubagus 

2.  Penggunaan di

a. Sebagai imbuhan (tidak dipisah)

 Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan, kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).

Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa                  diubah jadi mengingat

b. Sebagai kata depan (dipisah)

 Penulisan di dipisah jika:

• Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata belakang.

• Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Contoh: di sini (tidak bisa diubah jadi menyini), di siang hari (tidak bisa diubah jadi menyiang hari), di                 dirimu (tidak bisa diubah jadi mendirimu).

 Kesimpulan di sebagai imbuhan + kata kerja (maka penulisannya serangkai) selain itu terpisah.

3Tanda seru

Tanda seru (!) dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Contoh:

• Alangkah indahnya pemandangan di Nusa Dua!

• Ayo belajar!

Kesimpulan yang bisa kita ambil bahwa: Kunci dalam  menulis adalah buang jauh-jauh kesusahan dalam menulis dengan terus  menulis, menulis , menulis . Dan tentunya dengan selalu memperhatikan dasar-dasar penulisan yang baik.

 



Selasa, 13 April 2021

Puasa hari pertama


 



Puasa hari pertama  alhamdulillah berjalan lancar. Diawsli sholat taraweh di majelis  kobong Al- Jufri .   Majelis ibu2 jamaahnya dari warga sekitar. 
Umi sedang sakit .  imam taraweh  teh yayang murid umi yg rajin.  Umi mendampingi duduk di kursi . Jadi bilalnya.  Semoga umi cepet disembuhkan penyakitnya .   Setelah taraweh kangen- kangenan sama umi lama ngga berjumpa .  Hampir setahun semenjak corona.   Pulangnya diantar santri. 
Saur pertama nikmat sekali .  Masakan spesial  kuhidangkan untuk keluarga tercinta. Walaupun ngga lengkap karena 2 putriku puasa di pondok dan ditempat pkl. 

Senin, 12 April 2021

Hujan Barokah




Hujan Barokah !

Pagi ini   udara di mauk  tidak seperti biasanya yang panas . Alhamdulillah  dari semalaman  sudah diguyur hujan cukup deras sampai pagi ini gerimispun masih  menyelimuti  kota mauk.   Kena siraman air hujan tanamanku kelihatan lebih segar. Pohon cabai, jambu biji, mangga , sawo. Lagi pada berbuah  semoga tambah lebat lagi buahnya ya ... 
 Dari pagi aktifitss seorang IRT alhamdulillah sudah kelar. Dari nyuci piring, nyuci baju beberes rumah.  Dan banyak PR yang harus diberesi  hari lni juga.  Semoga semuanya  memberikan keberkahan dalam hidupku. Aamiin Ya Robbal'Alamiin
 Waktunya sholat dhuhur   ....   



KAPAN  MAU MUDIK  LAGI ?

Apa itu mudik , semua orang pasti tidak asing  denger kata mudik . Apalagi bagi para persntau sepertiku kini.   Mudik adalah  Wajib  terutama  saat lebaran . Itu dulu . Untuk saat ini mudik lebarsn sepertinya ngga lagi bisa   kita lalui lagi.  Pemerintah sudah melarang warganya untuk mudik dengan dalih  takut terjadi penularsn virus corona '19. 
Menyiasati hal ini maka banyak yg mudik duluan  sebelum waktu pelarangan . Seperti adikku bersama istrinya  yang ASN  di  kesehatan  sengaja ambil cuti   duluan  . Sore ini beramgkat  bersama anak2 nya  dan ibu mertua.    Semoga perjalanan lancar. Selamat sampai bertemu sama ortu dan saudara di kampung  tersayang.  Dan pulang lagi ke kronjo tetap  sehat  dan semangat   , Maafkan mbayumu  ini ngga  bisa ikut  bareng mudiknya. .  Gantian aja   ya ........... 

BLOG Belajar Menulis

Menulis Resume Untuk Jadi Buku

PELATIHAN BELAJAR MENULIS Pertemuan Ke 6 Gelombang 18 Jumat, 16 April 2021 Pukul 13.00 WIB Tema : Menulis Resume untuk Jadi Buku Narasumber ...

BLOG Belajar Menulis