https://sukiyahedlin.blogspot.com/

Rabu, 29 April 2020

Merancang Desain Pembelajaran Modern


Merancang Desain Pembelajaran Modern

BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY
Pertemuan 2  bulan  Ramadhan, Selasa, 28 April 2020
Nara sumber :  Bapak Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
Tema :   Merancang Desain Pembelajaran Modern
Peresume :  Sukiyahrifa (sukiyahedlin@gmail.com)



            Merancang Desain Pembelajaran Modern

Pertemuan kedua bulan ramadhan kelas belajar menulis bersama OM JAY , selasa tanggal 28 april 2020, menghadirkan narasumber bapak Dr.Paidi, S.Pd, M.TPd. Tema yang disampaikan adalah Desain Pembelajaran Modern (blended learning).
Narasumber adalah seorang doctor lulusan Universitas Negeri Jakarta yang merupakan pakar Desain Pembelajaran. Dan juga seorang professional, yang sudah berkiprah di dunia pendidikan sejak tahun 1996. Jabatan beliau sekarang sebagai Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu, juga merangkap sebagai Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu. Selain itu beliau juga pernah meraih penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI dan Penghargaan Instruktur Kurikulum 2013 dari Mendikbud. Beliau juga menulis beberapa buah buku dan jurnal internasional.

 Assalamualaikum  bpk/ibu/rekan2 semu Selamat bertemu di dunia maya utk berbagi ilmu, semoga hal ini juga bisa menjadi catatan amal kebaikan kita. Aamiin yra Pada kesempatan ini sy ingin berbagi pengetahuan dgn bpk/ibu tetang cara mendesain buku pembelajaran.Teknik dan pendekatan yg sy gunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain  pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey
Secara umum dalam mendesain pembelajaran dan sekaligus menghasilkan bahan pembelajaran secara ilmiah dpt diliat pada bagan berikut:

       

Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yg dpt diuraikan sebagai berikut:
v Langkah  1  Kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi2 yg dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut

v Langkah  2  Berdsarkan data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang

v Langkah  3  Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang

v Langkah  4  Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjkadi target atau pemakai buku yg kita rancang

v Langkah 5  Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional

v Langkah 6 Melakukan penyusunan TES

v Langkah 7  Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini sy merancang pembelajaran secara blended learning)

v Langkah 8  Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)

v Langkah 9  Setelah draft bahan tersedia (langkah 8) lalu direvisi.

v Langkah 10   selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb:
1)    one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
2)    2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berdasarkan  dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
3)     Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah);
4)     Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan mulai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran

v Langkah 11  Merancang dan mengembangkan Evaluasi Sumatif
Khusus untuk langkah yng terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit biasanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Contoh bahan pembelajaran yang di rancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut :


         
Demikian sebagai pengantar bapak/Ibu/Rekan2, sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, insyallah jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll sebagaimana dahulu pernah terjadi di buku2 yang beredar di lingkup dikbud khususnya jenjang sekolah dasar

Berikut kutipan  sesi Tanya jawab.

Pertanyaan 1  
 Assalamualaikum..selamt sore menjelang siang pak Paidi mau tanya 1.Setelah meliht dan memahmi PPT, Elearning SMK Bengkulu, saya berasumsi bahwa itu adalah desain beljr utk program sekolh Afirmasi  dan mirip classroom kira2 tangapan bpk seperti apa?2.Tolong beritahu kami cara praktis mendesain pembelajaran seperti SMKN Bengkulu? Atas jawabnya terims banya🙏🏻🙏🏻 Andy Muhtadin -Beltim-Babel
Jawab .1
Terimakasih Mas Andi (Babel), utk pertanyaan 1, kebetulan sy pernah merancangkan sebuah desain pembelajaran utk SMKN 1 Bkl, dimana waktu itu pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untk siswanya yg melaksanakan di industri sekitar 6 bulan, maka sy buatkan sebuah konsep namanya blended learning dan alhamdulilah bisa digunakan dengan media yg dipakai siswa dan guru kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya memang menggabngkan antara pembelajaran di classroom dengan online [N]; 2. Untuk cara praktisnya sepertinya bisa mas Andy ikuti alur yg ada di slide no. 7 ttg Pengembangan Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH)......[N

Pertanyaan 2 
Assalamualaikum pak Paidi ... kenalkan nama saya Rasita dari Kab Mukomuko Bengkulu tugas di SDN 16 Penarik Pertanyaannya:untuk langkah yg ke 9 mencari pakarnya agak susah di daerah bagai mana mengatasinya, apa lagi kami dari SD agak terbatas kemampuan serta personilnya. Terima kasih
Jawab 2 
Untuk pertanyaan mbak Rasita, alhamdulilah utk pakar yg dimaksud  Prodi S2 Teknologi Pendidikan Unib sudah banyak mbak yang bisa, dengan syarat ybs sudah mencapai kualifikasi S3/Doktor (Pendapat Sugiyono dalam Bukunya R&D) atau juga di kampus atau lembaga lain juga bisa selagi sudah ada bukti kepakarannya mbak.[N]

Pertanyaan 3  
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat Sore Pak Dr. Paidi, Perkenalkan saya Supyanto dari Kota Bekasi, mohon penjelasan dalam desain Instruksional itu mengenal ada tes formatif dan sumatif. Apa bedanya?
Jawab  3 
Untuk pertanyaan mas Supyanto, yang dimaksud TES Formatif disini adalah tes yang dibuat (modelnya bisa multiple choice, Essay dll) atas materi yang ada di bahan pembelajaran. Tes ini dibuat oleh si perancang buku yng sebelumnya telah melalui telaah oleh pakar dan uji validitas maupun reabilitasnya. Sedangkan Tes Sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh si Perancang buku tsb. [N]

Pertanyaan 4 
Selamat siang Pak Paidi.. kalau boleh tau apa nama aplikasi e learning nya. Kayaknya keren banget.Ridwan Nurhadi
 Jawab 4
software yang pernah sy untuk e-learning tersebut menggunakan moodle, murah meriah pak karena sifatnya open source. Tapi saat ini tidak bisa masuk lagi link tersebut karena sudah sy serahkan ke pihak SMKN 1 Kota Bengkulu. Jika mas Ridwan ingin melihat lebih jauh isinya nanti sy coba mintakan sama pihak SMKN 1, jika sdah ada hasilnya sy sampaikan kepada om Jay [N]

Pertanyaan  5
 Ass wr wbSy Bu Iez dari Lumajng Bertanya apakah langkah2 mendesain cara mengembangkannya sama dg model dick and Carry ya Terima kasih
Jawab.4 
Betul mbak Iez, karena sy jg menggunakan model Dick & Carrey👍Namun mbak Iez juga bisa mengkombinasikan dengan teori/model lain seperti pada langkah 8 selagi sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya [N]

Pertanyaan 5
Tanya yg kedua: yang di vmaksd dg Research versi penerbit  ini apakah blended learning yg dimaksd Bapak.
Jawab 5
 heeee bukan, kalau Versi penerbit biasanya ini ada kebutuhan tertentu yang di tetapkan oleh penerbit karena menyangkut utk keuntungan penjualan dllPihak penerbit biasanya sudah punyak team editor sendiri, seperti yang pernah sy lakukan untuk memperbaiki draft buku di Penerbit Salemba IV - Jakarta, sehingga buku tsb bisa dicetak/diterbitkan

Pertanyaan 6
Assalamualaikum saya ika s. Dari tangerang , boleh dijelaskan mengenai teori rothwel dan teori hannafin
Jawab 6
Utk pertanyaan mbak Ika, Maaf sy ada salah tulis tadi Teori Rowntre itu adalah cara-cara untuk membuat buku yg sifatnya tercetak. Dan Hannafin itu untuk merancang bahan yang non cetak alias online. Untuk teknisnya nanti sy kirimkan e-booknya ya[N]

Pertanyaan 7
Slmt siang pak Paidi,terimakasih penjelasannya,apakah rancangan pebelajaran seoerti ini bisa untuk sd,sedangkan  guru di sd mengajar seluruh mata pelajaran kecuali Agama dan PJOK.bagaimana tekni prnyederhanaannya?Terimakasih, Lusia ,Curup.
JaWab 7
Untuk mbak Lusia, pada prinsipnya Desain pembelajaran itu bisa untuk semua mata pelajarannya, yag membedakannya terletak pada isi pelajarannya [

Pertanyaan 8 
Assalaamu'alaikum pak paidi...setelah membaca semua materi yg berisi langkah pembuatan design pembelajaran saya masih belum bisa membayangkan hasil akhirnya. Yg ingin says tanyakan bagaimana bentuk hasil design pembelajarannya, apakah menjadi sebuah buku atau yg lainnya? Bagaimana cara penerapan hasil design pembelajaran tadi ke siswa? Terima kasih. Sri indayani Lamongan
Jawab. 8
Untuk mbak Sri, kelebihan desain pembelajaran ini adalah akan mengasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenaranya selagi prosedur dikerjakan dengan benar. Kelebihan lain juga desain pembelajaran ini akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk  model pembelajarannya sudah ditentukan [N]

 Pertanyaan  9 
 Assalamualaikum pak,,saya Noralia Semarang. Ijin bertanya,saya pernah melakukan penelitian R&D untuk tesis saya dulu, saya mengambil judul pengembangan modul pembelajaran. Dan itu saya penelitian hingga menjadi produk akhir yang bagus bisa sampai 6 bulan, padahal hanya untuk 1 bab materi ajar karena beberapa kali  diujikan ke kelas besar shg dapat prototipe produk yang bagus.pertanyaan saya,,untuk pengembangan bahan ajar seperti yang bapak laksanakan yg menghasilkan produk buku ajar untuk 1 tahun pelajaran, butuh berapa lama pak penelitiannya?2. Apakah tiap bab materi ajar di buku ajar yang dikembangkan harus diujikan di kelas besar atau hanya kita ambil sampel salah satu materi ajar saja?Terima kasih
JaWab  9 
Untuk mbak Noralia, 1. waktu yang dibutuhkan  untuk 1 buku /tahun sy butuh waktu antara 6 sampai 10 bulan itupun sy sambil nyambi mbak heeee. Jika focus utk desain buku saja 6 bulan itu insyallah sudah selesai; 2. Iya betul setiap bab harus diujikan untuk tahap Small group dan Field trial [N]

Pertanyaan 10
Ass,saya Bu Dede dari SLB AB Kemala Bhayangkari 2 gresikJika mengacu kepada keterangan terahir yg ttg buku yg d rancang untuk keperluan penerbit, penerbit sdh mempunyai format sendiri mohon arahan Berkenaan dengan buku yg akan saya buat subjeknya ABK Lalu untuk uji coba seperti tahapan d atas apa memungkinkanUntuk mbak Dede,
Jawab 10
 Betul mbak, penerbit sudah mempunyai Format tersendiri versi penerbit, si penuli tinggal mengikuti outline. Contohny sy mendapatkan amanat dari penerbit erlangga untuk membuat buku-buku SMK dengan outline sudah ditentukan pihak Erlangga. Mbak Dede maaf singaktan dari apa ya ABK? 🙏Anak Berkebutuhan Khusus ooooo Bisa mbak Anak Berkebutuhan Khusus selagi bahan/materi buku masih dalam lingkup di SLB, silahkan dicobakan menggunakan alus desain sebagaimana tersebut pada slite 7. SLB [N]

 Pertanyan 11 
Assalammu'alaikum, Pak, saya Bu Budi dari Gresik  Mau bertanyaBerapakah jumlah halaman yang dipersyaratkan bila membuat buku ini ?
Jawab 11
Tidak ada persyaratan minimal jumlah halamannya. Yang pasti buku tsb sudah mencakup semua materi hasil analisis pada langkah 3 dan 5, [N]


Senin, 27 April 2020

MENULIS DAN MEMBUAT BUKU DIGITAL

Menulis & Membuat Buku Digital

BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY
Pertemuan 1 bulan ramadhan, Senin, 27 April 2020
Nara sumber : Bapak Dr. Onno Widodo  Purbo
Tema : Menulis & Membuat Buku Digital
Peresume : Sukiyahrifa (sukiyahedlin@gmail.com)
                                                                                   

Menulis & Membuat Buku Digital


Pertemuan kuliah belajar menulis bersama OM JAY  dengan nara sumber hari ini berbeda dengan pertemuan sebelumnya yaitu waktu pukul 13.00 s/d 15.00 via media ZOOM dan online di youtube. Disesuaikan dengan jadwal baru bulan ramadhan . Pesertanya semangat sekali karena di bimbing oleh nara sumber cukup terkenal . Beliau adalah , Founder Elearning untuk Rakyat. Dr. Onno Widodo Purbo, dilahirkan di Bandung Jawa Barat, 17 Agustus 1962. Beliau adalah seorang tokoh dan pakar di bidang Teknologi informasi, Penulis, pendidik dan Pembicara di seminar.Sebagai pakar teknologi bapak Dr. Onno hanya menggunakan netbook dan telepon seluler Android merek local. Pada tahun 2013 ia bergabung sebagai dosen di Surya Universiti. Ia juga aktif menulis di bidang teknologi informasi,media,seminar,konferensi nasional dan di percaya copyleft (sumber terbuka). Tulisannya banyak di publikasinya di internet secara gratis.

Saat ini di Era Digital penulisan dan pembuatan buku digital dan elektrronik atau dikenal dengan istilah E-BOOK sudah mulai dikerjakan baik oleh akademisi, penulis dan penerbit buku. Tetapi penulisan buku teks dalam bentuk nyata (fisik) masih tetap tidak ditinggalkannya. Biasanya seorang penulis akan menerbitkan bukunya ke penerbit dalam bentuk Elektronik dan bentuk nyata( fisik).

Masalah besar dalam menulis buku  biasanya adalah mencari kata-kata, topik  dan jenis buku yang laris atau laku di pasaran  nantinya. Menurut Dr. Onno,  persiapan awal untuk menghasilakan karya tulis adalah awalnya membaca. Banyak-banyaklah kita membaca buku, kemudahan menulis akan datang dengan sendirinya menghampiri kita. Selain itu jangan lupa menggunakan rumus 5 W+1H (what,where,when,who,why dan how).
Berikut langkah-langkah dalam penulisan buku digital menurut Dr. Onno:

1, Mencari topik supaya buku kita laris yaitu memilih topik, mencari tahu keinginanan pembaca    dan mencari tahu minat pembaca.
Caranya bisa kita cari lewat ngobrol, bercakap-cakap dengan orang lain, bisa kita tanyakan mereka senang dengan cerita apa atau tertarik dengan cerita apa, apalagi kita seorang guru sangat mudah mencari topik karena kita sehari-hari bisa memantau kesukaan siswa membaca buku apa yang di senangi atau bisa bertanya langsung dengan mereka .

2. Teknik sederhana menulis buku adalah dengan menterjemahkan dokumen-dokumen bahasa asing,
contohnya buku berbahasa inggris; dikumpulkan menjadi satu dokumen, kemudian jadikan prograf baru dengan bahasa dan kata- kata kita sendiri yang lebih enak di baca dan di pahami. Jadi dengan arti kata gabungan beberapa buku tadi menjadi sebuah buku baru, kemudian buku ini bisa kita masukkan sebagai referensi, namun perlu kita ingat bukan terjemahan lagi, ini adalah merupakan salah satu menulis sederhana, tanpa mengarang kata-kata sendiri, sebagai Dosen pak Onno sering memberi tugas dengan siswa menulis buku, mereka menulis buku dengan topic  apa yang sedang dikuliahkan, untuk memudahkan penulisan mereka di beri kesempatan ke pustakaan di gital milik bapak Onno. Dalam di gital library tersedia beragam jenis buku, salah satu cara interaksi dengan orang banyak menggunakan media social, seperti twitter,facebook, atau instagram dll.

3. Untuk bisa menulis biasakan mencatat, atau membangun kebiasaan mencatat.
contoh mencatat apa saja setiap hari yang kita anggap penting dimana suatu saat nanti bisa menjadi bahan  tulisan. Ini merupakan salah satu kunci yang paling penting dalam menulis. Kalau menulis di wiki, memberi manfaat tersendiri, contohnya mencari topic tertentu, tinggal ketik di menu search kemudian enter, langsung ketemu, jadi menulisnya bentuk digital atau elektronik, hasil tulisannya di baca semua orang.

Menulis ilmiah di jurnal, yang perlu diperhatikan adalah penulisan referensi yang berbahasa Indonesia, ini sulit di terbitkan di jurnal internasioanl. Harusnya memakai bahasa inggris. Dalam menggunakan referensi berbahasa Asing, kita bisa menggunakan google scholar, tinggal ketik di web search menu http://scholar.google.com. Cara mencari referensi yang berkualitas berbahasa Asing cukup kiat klik google scholar, masukkan kata kuncinya, akan muncul file-file yang kita butuhkan, tinggal klik kekanan dan cite. Namun kita harus membaca abstrak tulisannya dulu apakah sesuai dengan paper kita yang di butuhkan.

 Persiapan bagi seorang penulis digital tidak jauh berbeda dngan menulis buku cetak (fisik)diantaranya adalah
1.      Halaman judul
2.      Kata pengantar, bisa ditambah oleh orang lain .biasanya kalau guru oleh kepala sekolah /tokoh lain
3.      Daftar isi
4.      Materi lengkap , boleh ditambh gambar , gambar sebaiknya hitam putih
5.      Tentang penulis sebaiknya dibuat versi pendek
6.      Daftar pustaka
7.      Sinopsis , menceritakan kisah singkat penulis


Naskah dibuat sederhana dalam bentuk Ms Word. Untuk Layout buku tergantung pada penerbit contohnya . penerbit Andi Offset melakukkan layout sendiri terhadap buku. Sementara Alex Media Kamputindo. biasanya meminta penulis untuk layout sendiri supaya mereka tinggal mencetak. Buku di Gital kalau mau mencetak cukup sederhana, tinggal save As PDF saja file wordnya atau print As PDF, buku digital bentuk PDF cukup sampai disitu sudah jadi buku di gital. Kemudian diupload ke website atau di sebar di whassApp.

Biasanya penerbit mau menerbitkan buku bukan karena berkualitas tapi karena bukunya akan terjual laris. Berarti seorang penulis harus bisa meyakinkan penerbit bahwa buku yang kita buat banyak peminatnya. Buku pegangan siswa paling di minati oleh penerbit .peringkat pertama buku pegangan SD. Kedua SMP,  ketiga  SMA . dan baru perguruan tinggi.
Penerbit ANDI Offset dan Elex Media Komputindo royaltinya 5-10%. Jadi peluang besar ada di guru-guru SD yang jadi Penulis, karena murid SD jumlahnya banyak sekali. Artinya royalty bisa dijamin baik.

Untuk memudahkan menyakinkan penerbit mencetak buku adalah apabila banyak follower dimedsos, penerbit yakin pembacanya banyak tentu bukunya akan laris. Kemudian cover buku juga berperan banyak dalam penjualan, penerbit ANDI offset biasanya merancang cover buku, penulis hanya menyiapkan materi.

Penulisan buku bisa menggunakan Ms word di windows atau libreoffice writer di linux.
Buku digital bisa ber-ISBN. ISBN bisa dikeluarkan darisekolah, tidak hanya dari penerbit, caranya sekolah regues dan mengisi formulir di http://sbn.perpusnas.go.id. Maksudnya sekolah bisa jadi penerbit. Tidak harus jadi penerbit sungguhan, nanti perpusnas akan mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan ISBN. Namun setiap kali mengeluarkan ISBN, sekolah harus mengajukan buku ke perpustakaan nasional (perpusnas) untuk di berikan ISBN.

Kita disarankan harus berhati-hati dalam penggunaan konten hak cipta ( copyright). Kenapa ? karena pelanggarannya masuk ke ranah hukum. Terus bagaimana caranya kita mencari sumber tulisan yang akan kita buat? Caranya sebaiknya kita gunakkan konten yang berbasis kreatif,
(commons license creative.).  Commons menyediakan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal supaya dapat di bagikan secara luas dan bisa dicek dan digunakan di http://creativecommns.org . Kita bisa ambil sebagai sumber literasi buku  tanpa melanggar hak cipta seseorang.

Demikian resume kuliah online via ZOOM dan Youtube dengan bapak Dr. Onno Widodo Purbo. Semoga  dapat menambah semangat kita dalam meluruskan niat untuk menulis dan membuat buku dari guru besar kita yaitu bapak Wijaya Kusumah, M.Pd  atau OM JAY.

Senin, 20 April 2020

GURU MENULIS DAN BERPRESTASI



Belajar Menulis Bersama OM Jay G.8

Pertemuan ke :  14
Hari/Tanggal  :  Jum’at, 17 April 2020
Waktu :  pukul 19.00-21.00 WIB
Pemater :  Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
Tema  :  Guru menulis dan berprestasi
Peresume  :  Sukiyahiburifa (Sukiyahedlin@gmail.com)


Guru Menulis Dan Berprestasi Tingkat Nasional

                                                     

                                      

                                                   Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
                                         Guru Mapel IPA SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY 
                                                                  
Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.


Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan menengah ditempuh di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 pada Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006. Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M.Pd dan kini sudah dikaruniai dua orang anak yaitu: Muhammad Yunus Baskara dan Galuh Ray Rannaa

Aktifitas lainnya yang telah dan sedang dilakukan adalah:
1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang
2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. Ketua MGMP SMP Kabupaten  Gunungkidul 2017 – sekarang
6. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang
7. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang
8. Trainer Pelatihan Blog, Pelatihan Multimedia Pembelajaran di BTKP Propinsi DIY
9. Trainer ICT di MGMP IPA dan TIK Kabupaten Gunungkidul

Prestasi lomba yang telah diraih :
1. Finalis National Inovatif Teacher Comptetition tingkat Nasional tahun 2009
2. Finalis Inovasi Pembelajaran SMP Tingkat Nasional tahun 2009
3. Juara 3 Website SMP Tingkat Propinsi DIY 2010
4. Juara 1 Website SMP tingkat Propinsi DIY 2011
5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Award tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara 1 FIG guru SMP Tingkat Propinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis FIG guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2 Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2014 
10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
        12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Propinsi DIY Tahun 2015
1      13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
    14. Penerima Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.
      15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
       16. Sebagai Salah Satu Peserta Terbaik Literasi Tingkat Nasional 2017.
       17. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
   18. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.

Address:
Jeruksari Rt 01/ RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia 55812
Email :ciget_suryo@yahoo.com atau sigit.suryono@gmail.com

Seperti biasa acara dihantarkan oleh Omjay, guru Blogger yang selalu perhatian, baik hati dan tidak sombong….semoga Omjay sehat selalu….
Selanjutnya Omjay membuka acaranya….
Assalamu alaikum Warahmatullahi wabaraktuh, Selamat malam semuanya. Semoga kawan kawan semua dalam keadaan sehat semuanya.
Malam ini kita akan mendapatkan pencerahan dari bapak Sigit Suryono, juara pertama guru berprestasi jenjang SMP dan Duta belajar rumah kemdikbud
Beliau akan berbagi pengalamannya menulsi dan berprestasi di tingkat nasional
Kepada pak @+62 821-3306-1222 kami persilahkan
Setelah dipersilahkan oleh Omjay, Pak Sigit Suryono memulai pembelajarannya. Dengan penuh antusias beliau memulai pembelajaran jarak jauhnya….

Assalamua'aikum Wr.Wb. Alhamdulillah pada hari ini saya diberi kesempatan untuk sharing pengalaman kepada teman-teman semuanya di group Pelatihan Menulis yang luar biasa ini.
Teman-teman DIM WA Group 8 yang luar biasa. Perkenalkan saya Sigit Suryono, saya guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul suatu kebahagiaan bisa berjumpa dengan guru-guru hebat, penulis-penulis hebat yang sebagian sudah saya kenal lewat dunia maya.

Saya akan berbagi pengalaman dengan teman-teman berkaitan dengan keberhasilan saya dalam menjadi juara 1 guru berprestasi SMP tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. Dan prestasi yang lain yang semoga bisa menjadi profokator bagi teman-teman di group ini untuk bisa mencapai hal tersebut.

Sesuai dengan judul yang disampaikan oleh omjay untuk saya yaitu "Guru menulis dan Berprestasi" saya sebenarnya malu dengan teman-teman di group ini yang sebagian besar sudah menulis dan diterbitkan dalam bentuk buku ber ISBN.... saya baru satu kali membuat buku itupun harus saya buat sama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen.... yang dengan judul "aku ingin menghitung rembulan" pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi SMP tingkat nasional. "betapa sulitnya saya membuat karya"

Namun itu sisi sebagai penulis buku saya susah. Mohon maaf ya.... namun di sisi lain saya sering membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak yang saya upload di web saya yaitu di ciget.info maupun di inobel.id
bisa dikatakan saya satu madzab dengan omjay guru yang senang menulis di blog.
Hal pertama yang ingin saya sharingkan pada teman-teman di Group WA ini adalah tentang bagaimana saya bisa meraih juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional pada Tahun 2015.

Untuk mencapai kejuaran tersebut saya sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal saya bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat itu saya masih CPNS diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi  DIY tahun 2006. Saya melihat ada peluang yang saya rekam dari senior-senior saya saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan.

Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi saya untuk mempromosikan diri kepada para senior, hal tersebut dikarenakan saya pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran (walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal bagi saya)

Jadi untuk keberhasilan awal yang saya rasakan adalah: 1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja ( saya sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua), 2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier bagi saya pada saat itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.

Dari simposium tersebut saya mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah  di wilayah kabapaten gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.

Kemudian ajang lomba mulai saya jajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat... kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang saya buatpun masih kalah.... dalam lomba padalah pada saat itu karya yang saya buat lebih baik dari karya peserta lomba lain? "Inilah masalah baru bagi pemain lomba"

Oleh karena itu saya riset kenapa selalu kalah... saya renungkan akhirnya mulai tahun 2009 saya sudah mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di tingkat nasional saya selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finasil lomba tingkat nasional apa sih yang menyebabkannya?

Saat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan: 1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak), 2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita. 3) Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba), 4) Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 5) saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Kegagalan-kegagalan di awal saya ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan saya dulu sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang saya buat misalnya( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya saya harus fokus pada media yang saya presentasikan) itu penting sekali karena saya pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu saya kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa saya, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai saya bisa masuk 3 besar ternyata tidak masuk ... pengalaman pahit...

Teman-teman yang luar biasa di group ini ada yang juara inobel, ada yang juara lkg, ada yang juara bidang lain tentu juga merasakan apa yang pernah saya rasakan... lomba itu pasti hasilnya gagal atau juara. kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. kalau menang jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka saran saya pada teman-teman di group ini dan tentu buat saya sendiri mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar) ya.

Hal yang saya tuliskan diatas adalah pengalaman saya saat mengikuti lomba-lomba yang selalu gagal.... kemudian bagaimana saya bisa jadi juara guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015, apa yang saya lakukan dan  apa yang saya persiapkan....

Untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun (alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)

saya lanjutkan untuk tipsnya
Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki…
setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:
Kegiatan penilaian di masing-masing jenjang seperti yang sudah saya ikuti pada tahun 2015 meliputi: 
L          Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
            1.      Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
            2.      Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional,
                     Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
            3.      Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

             Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
              1.    Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
                       Kepribadian dan Kompetensi Profesional
              2.    Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi                               Kepribadian dan Kompetensi Profesional
              3.      Psikotest
              4.      Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

           Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
           1.  Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi                 Kepribadian  dan Kompetensi Profesional
           2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi                   Kepribadian     dan Kompetensi Profesional
           3 .    Psikotest
4.    Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah. 
L      
Oh iya teman-teman jika ingin melihat komponen portofolio yang saya gunakan untuk lomba gupres tahun 2015 dapat dilihat di web saya: Contoh Portofolio Gupres http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf.
silahkan kalau ada yg mau tanya bisa langsung ke omjay di wa 08159155515
Setelah menyelesaikan pembicaraannya beliau mempersilahkan para peserta untuk bertanya. Kegiatan tanya jawab dipandu langsung oleh Omjay SEBAGAI MODERATO

Pertanyaan 1   (Muhammad Said Makassar)
Ass. Pak Sigit. Apa yg dirasakan bapak pada saat gagal dlm lomba juga saya sudah alami. Akan tetapi apabila motivasi dalam  diri kita selalu dipacu maka kita akan mendapatkan namanya juara. Kuncinya adalah belajar, belajar dan belajar terus. Apa saja yg dinilai pada saat presentasi karya kita pak? 
Jawaban 1
Yang paling utama yang dinilai saat presentasi adalah penguasaan pada karya kita itu sendiri , kebanyakan kita gagal saat presentasi karena kita kurang menguasari karya kita secara detail baik dalam file presentasinya maupuan laporan yang kita buat. 

Pertanyaan 2  (Bu Iin Kediri)
Tadi disampaikan bahwa untuk ikut lomba persiapan harus 1 tahun lebih supaya ruh kita ada. Bagaimana menyiasati jika persiapan yang kita lakukan ternyata tidak sesuai dengan tema lomba. Terima kasih. 
Jawaban 2
Untuk pertanyaan ke 2 dari Ibu IIn Kediri bagaimana menyiasati jika persiapan yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan tema lomba: pasti akan muncul nerves dan mental down. Kalau judul yang kita buat lolos masuk ke tahap selanjutnya untuk dipresentasikan di ajang lomba walupun temanya salah. Hal ini pernah saya lihat (yang mengalami teman dari daerah sumatra saya lupa nama beliau) saat lomba Forum Ilmiah Guru Tingkat Nasional tahun 2013. Beliau salah tema, salah penelitian namun tetap bisa lolos ke nasional) 

Pertanyaan 3  (Bu Iez Lumajng)
Assalmualikum wr wb
Motivasi diri Bapk sangat kuat, bgmn dan apa resepnya ?
Jawaban 3
Bu Iez Lumajng "resep dari ibu saya " Menang cacak kalah cacak" dan juga dorongan dan motivasi yang kuat dari istri yang siap mereviuw karya saya kebetulan istri satu jurusan di Teknologi pembelajaran. kami bersinergi dengan baik.

Pertanyaan 4
Untuk gupres ini berdasarkan ajuan pribadi atau sudah ditunjuk oleh dinas pendidikan?
Jawaban 4
untuk gupres saya mengikuti seleksi 2 kali tahun 2013 baru juara 2 tingkat kabupaten, kemudian mengikuti kembali tahun 2015 yang  diajukan oleh kepala sekolah untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten karena pada tahun tersebut tidak ada guru di sekolah saya yang mau (sebelumnya digilir pertahun sudah ditunjuk oleh KS 2 tahun sebelum lomba gupres), sehingga KS saya meminta saya untuk maju di tahun 2015 dan alhamdullillah saya lebih siap dan lebih komplit dari tahun 2013 sehingga bisa jadi juara 1 di kabupaten sampai juaran 1 nasional. Lawan di kabupaten th 2015 saya 22 orang guru, di propinsi 5 guru (di DIY hanya 5 Kabupaten) di Nasional th 2015 ada 33 propinsi.

Pertanyaan 5  (  Yulius Roma_Toraja )
Slmt malam pak, di luar konteks ini, siapakah orang-orang paling berpengaruh di balik prestasi bapak? ,
Jawaban 5
Makasih bapak atas petanyaannya: orang yang berpengaruh pada keberhasilan saya : 1. Bapak-ibu saya yang sudah mempercayai untuk belajar terus walaupun hampir gagal (DO), 2. Istri saya yang terus memotivasi dan mereview penelitan dan karya saya, 3. Keluarga besar sekolah saya dari KS, Guru dan siswa yang membebaskan saya untuk selalu bereksprerimen dan berinovasi, dan dinas Dikpora baik propinsi maupun  kabupaten yang memberi kesempatan kepada saya untuk berbagi ilmu.

Pertanyaan 6  ( Siti Fatimah )
Mohon maaf Untuk ikut lomba harus menyiapkan portofolio 8 th . Secara otomatis bapak memang sdh menyiapkn  waktu sangat panjang. Apa yg membuat anda memilih mengikuti lomba dg hrs siapkn berkas selama 8 tahun. 
Jawaban 6.
terima kasih ibu siti fatimah: Gupres sebenarnya bukan pilihan bu... namun itu semua merupakan rekam jejak saya selama mengajar, berinovasi, dan juga melakukan penelitian. Hal itu karena dorongan bapak ibu saya agar selalu disiplin untuk naik pangkat setiap 2 tahun sekali dan saya pernah membantu ibu saya saat saya masih kuliah pemberkasan ke IV b ibu, sehingga saya mengikuti jejak beliau untuk menyimpan hampir semua arsip yang penting dan ternyata dapat dimanfaatkan di kemudian hari tepatnya tahun 2013 dan 2015 bisa saya gunakan.

 Pertanyaan 7  (Sri Indyani)
Assalaamu'alaikum pak, saya mau tanya tentang karya tulis ilmiah misalnya PTK... ketika saya ingin membuat PTK tentang metode pembelajaran dan diterapkan ke siswa saya hasilnya selalu  tidak sesuai yang saya harapkan sehingga saya merasa gagal. Akibatnya tdk mungkin dibuat laporan PTK. saya lihat kebanyakan teman-teman jg data nilai siswa tdk ada yg asli. mohon bantuan sarannya pak, apa yang harus saya lakukan untuk bisa mendapatkan data asli seperti harapan saya?
 Jawaban 7
makasih pertanyaannya bu: untuk PTK seharusnya yang benar adalah yang ibu lakukan sesuai dengan apa adanya bukan dibuat-buat nilainya. sehingga ibu buat aja laporannya sehingga bisa digunakan untuk dupak dan pengembangan diri.

Pertanyaan 8 ( Ari rumbini dari purbalingga )
apakah untuk  mengikuti  seleksi gupres( memiliki buku dan karya sastra lain)dibutuhkan dalam seleksi  ?
 Jawaban 8
tidak bu buku dan karya sastra hanya sebagian kecil dari Karya ilmiah maupun publikasi ilmiah. Pada saat saya mengikuti seleksi gupres tahun 2015 saya tidak mempunyai buku maupun karya sastra namun saya menggunakan berbagai artikel yang saya tulis di blog saya di ciget.info, sedangkan untuk hal yang menonjol yang memang kekuatan paling besar saya adalah di bidang TIK dan karya saya yang paling banyak adalah media pembelajaran : http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf

Pertanyaan 9 (Etik Wahyuni Purbalingga )
Assalaamu'alaikum ww. Terima kasih materi malam ini yang sangat bagus. Alhmdulillaah, berkah dari membuat buku ,saya kemarin( 2019) juga juara 1Gupres Tingkat Kabupaten. Namun di Propinsi belum berhasil, karena termasuk persiapan  belum maksimal. Yang saya tanyakan      bagaimana cara membuat power point yang baik? Berhubungan dengan materi nggih pak? Apakah power point satu halaman/ lembar? Etik Wahyuni Purbalingga :
 Jawaban 9
mantap bu... di purbalingga saya kenal teman lama Pak Wahyudi guru "Matematika" jika ibu kenal salam buat beliau. Oh iya untuk membuat power point harus kita siasati dengan melihat waktu presentasi sehingga biasanya 10 menit, maka untuk mensiasasi penting untuk belajar infografis sehingga informasi yang kita buat bisa menampilkan hampir semua karya kita dengan sedikit slide. biasanya yang dibuat slide hanya di bab 1, bab III, IV, dan V

Pertanyaan 10.(Andy Muhtadin )
Selamat malam..pak, bapak pernah menulis 9 tahun baru selesai..kenapa bisa begitu ? Tolong bagi kisahnya...
Jawaban 10
Terima kasih pak karya yang saya buat bersama istri ini berupa cerpen hanya 10 judul, namun cerpen ini mengisahkan perjalan anak saya yang pertama Muhammad Yunus Baskara, dari kecil sampai besar setiap ada pertanyaan yang menggelitik dan susah untuk dijawab oleh saya maupun istri akhirnya jadi cerpen dan itupun butuh waktu yang lama dari bayi sampai dia berumur 10 tahun. sehingga karya tersebut benar-benar saya jiwai dan saat presensi pada saat desiminasi tingkat nasional bisa menjadi salah satu yang terbaik. karena penjiwaan dan  penguasaan karya.

Pertanyaan 11  ( Amali  -Bantul).
Assalamu'alaikum om Jay..ini pertanuaan sy utk  pak Sigit:
1) Sy mau bertanya terutama berkaitan dgn Pembatik/DRB krn bapak jg sbg DRB Nasional..mhn dijelaskan tips2 agar bisa menjadi pemenang DRB?
2) Tadi pak Sigit menjelaskan bhw utk menjadi Gupres harus memberikan evaluasi diri..adakah contoh naskahnya pak?
 Jawaban 11
Terima kasih. Wassalam  Oke terima kasih: untuk menjadi DRB maka tip yang harus dilakukan adalah dengan cara mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar melalui web simpatik.belajar.kemdikbud.go.id selanjutnya mengikuti seleksi tiap level dari level 1 sampai level 4, dan jangan lupa kita tulis semua aktivitas dan kegiatan kita saat mengikuti seleksi tiap level tersebut di web/ blog kita, selanjutnya kita kita melakukan sosialisasi ke sekolah kita dan beberapa sekolah yang ada di sekitar kita jangan lupa tetap di catat dan ditulis serta ada foto ataupun video yang  kita buat dan di publish di web / blog. itu akan berguna saat kita terpilih menjadi DRB karena akan ada seleksi kembali untuk memilih yang terbaik, terinovatif maupun terkreatif. saya mendapatkan yang terinovatif pada saat itu karena semua kegiatan yang saya lakukan tercatat dan bisa ditampilkan pada panitia seleksi DRB. untuk naskah berpractice nanti saya upload berikan linknya

Pertanyaan12 (Budi Artopo )
Bagaimana cara menghadapi pertanyaan dari juri yang tidak bisa kita prediksi? 
Jawaban 12
improvisasi pak" pertanyaan juri yang tidak kita prediksi maka kita harus tetap tenang, dan fokus, serta berusaha menjawab sebaik mungkin pertanyaan juri tersebut dengan jujur.

Pertanyaan 13 (Enny Kota Tangerang)
Tertarik dengan cerita bapak, ternyata memang benar pepatah Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Kegagalan menjadi cambuk buat kita menjadi lebih semangat. Mohon maaf 🙏Ketika bpk berhasil gurpres, jika ada biayanya, apakah dinas terkait membantu bapak utk persiapan ke tingkat selanjutnya dalam hal pendanaan ? Ataukah biaya sendiri ? 
Jawaban 13
semua biaya sendiri bu... tahun 2015 saat juara 1 kabuaten tidak ada penghargaan dalam bentuk rupiah. saya menerima penghargaan dalam bentuk plakat saja, dan diberi baju batik, sementara saat di propinsi saat juara 1 dapat uang pembinaan 5 juta itupun diterima tidak langsung sehingga saat kenasional masih tetap biaya sendiri. .... namun saya sudah terbiasa lomba dengan biaya sendiri yang kita butuhkan adalah surat ijin, maupun surat tugas dari atasan sehingga kita legal untuk mengikuti kegiatan berbagai lomba.

Pertanyaan 14 (Winariti dari Tangerang.)
Assalamu'alaikum, Pak Sigit, perkenalkan nama saya Winariti dari Tangerang. Saya mau tanya apakah faktor pendidikan sangat berpengaruh dalam penilaian gupres, karena th kemarin sy mengikuti lomba gupres tingkat kabupaten  sy dpt juara 2   walaupun nilai sy kata juri paling tinggi dibanding teman yg juara satu . Kata juri karena faktor pendidikan , sy baru S1 sementara yg juara 1 pendidikannya S2 padahal kata juri nilai ujian tulis, presentasi makalah nilainya di bawah saya, mohon penjelasannya, terima kasih.
 Jawaban 14
Tidak bu, pendidikan tidak terlalu berpengaruh pada gupres walupun nilai untuk S1, S2, maupun S3 berbeda itu saat penilaian portofolio, namun jika karya kita lebih baik dan lebih banyak, serta saat presentasi kita lebih baik dari yang memiliki pendiidkan lebih tinggi, maka kita pun pasti akan jadi juaranya. hal ini saya ketahui karena saya jari juri untuk seleksi gupres di kabupaten gunungkidul dari tahun 2016-2018. namun beda dareah saya juga tidak bisa menjawab bu mungkin ada subjektifitas berkaitan dengan pendidikan. namun jika petunjuk peniliaan di pedoman gupres digunakan selisih pendidikan hanya sedikit dan bisa dikejar dengan karya dan produk yang lain.

Pertanyaan 15 (Hidmi Gramatolina..dari Lombok NTB)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Saya Hidmi Gramatolina..dari Lombok NTB. Pernah mengikuti Gupres Tingkat Provinsi (Juara 2) tahun 2019. Mengajar Kimia di SMK.
Dari Juknis tahun 2018, 2019, syarat portofolio yg dikumpulkan dan dinilai hanya 2 tahun terakhir, dan Best Practise. Bapak, Bagaimana strategi kita, agar menghasilkan BP dalam kurun waktu 1tahun ini..misalnya untuk maju kembali tahun berikutnya.
 Jawaban 15
Karena tema di BP belum kita ketahui.
Sejauh ini yang saya perhatikan dari lomba tersebut. Jika kita dari SMK harus berkaitan erat dengan SMK. Bagaimana menurut bapak?
Terimakasih, Tema BP saya kemarin Pembelajaran Kimia Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 .

Pertanyaan 16 (Sri Dwi Murwaningsih, Ponjong)
Pak Sigit, menurut Bapak seberapa greget sih guru guru sekarang untuk berkarya, berinovasi dan berprestasi? Adakah peran KS untuk greget guru dlm hal tsb? Pengalaman Pak Sigit bagaimana?
Jawaban 16
terima kasih pertanyaannya bu..... saat ini guru semakin banyak yang berkarya, beinovasi maupun memiliki prestasi yang baik. dan menurut saya sendiri peran KS penting namun yang  lebih utama adalah diri kita sendiri sejauh mana kita akan maju dan berkembang tentu hal itu dari diri kita sendiri.
om sebelum kesimpulan : teman-teman yang ada di group ini ayo kita warnai Rumah Belajar dari teman-teman PGRI dengan mengikuti kegiatan PembaTIK 2020 siapa tau ada diantara kita next DRB

Pertanyan 17  (Candra, Langkat-SUMUT) ...
 bonus pertanyaan: Asw Pak Sigit, setelah capaian anda yg luar biasa ini. Apalagi target capaian yg ingin anda raih? (Candra, Langkat-SUMUT) ...
 Jawaban 17
target mencari bonus omjay...misalah Desiminasi adalah bonus, DRB adalah bonus... kita tetap berkarya siapa tau bisa mencari bonus yang lain.... alhamdulillah proposal saya hari ini bisa lolos untuk mendapatkan untuk research grants dari seaqis P4TKIPA yang diumumkan hari ini ... itu adalah juga bonus. Maka karena target sudah tercapai tetaplah bekerja, berkarya dan berikhtiar siapa tau bisa berguna dan bermanfaat kedepannya.

Kegiatanpun akhirnya ditutup dengan kesimpulan:
Bagi para guru pesan saya adalah teruslah belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang dimiliki agar bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan zamanmu. dan jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja, dengan  siapa saja ("Rumah Belajar")


BLOG Belajar Menulis

Menulis Resume Untuk Jadi Buku

PELATIHAN BELAJAR MENULIS Pertemuan Ke 6 Gelombang 18 Jumat, 16 April 2021 Pukul 13.00 WIB Tema : Menulis Resume untuk Jadi Buku Narasumber ...

BLOG Belajar Menulis