Belajar
Menulis BERSAMA OM JAY G.8
Pertemuan 7 ,Kamis,
9 April 2020
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri : Bpk. Imam Fitri Rahmadi
Tema : Dasar Menulis, Kata, Kalimat
dan Paragraf
Peresume :
Sukiyahiburifa (sukiyahedlin@gmail.com)
MENGENAL DASAR
MENULIS, KATA,
KALIMAT DAN PARAGRAF
Sebelum menyimak perkuliahannya sebaiknya kita lihat dulu profil dari bapak Imam Fitri Rahmadi, Beliau adalah dosen Universitas
Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler Universität Linz
Austria (2019-sekarang).Beliau pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex
Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada
penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016),Beliau mulai tertarik
untuk menekuni penulisan akademik. Setelah menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), Beliau
mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti
pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi
lanjut ke luar negeri.
Selanjutnya narasumber menyampaikan dasar menulis, meliputi: pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf. Materi yang beliau tulis untuk bisa digunakan bukan hanya untuk penulisan akademik, tetapi juga untuk penulisan personal dan formal supaya materi dapat bermanfaat bagi semua peserta pelatihan yang beragam. Beliau sudah menyiapkan tulisan khusus di blog " tigabelase.wordpress.com", . Blok ini merupakan blog beliau yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang bagaimana menulis dalam konteks akademik. Semester ini, beliau mengambil mata kuliah Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan akademik. Bertepatan dengan ini semua, saya diminta oleh Omjay untuk mengisi materi yang sedikit lebih teoretis tentang dasar menulis. akun blok beliau lengkapnya adalah :
"https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf"
Sebagai penulis pemula sangat penting sekali untuk menyimak perkuliahan dari bapak Imam ini, menurut beliau dasar-dasar menulis meliputi :
1. Pemilihan kata.
Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
1. Pemilihan kata.
Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
· Ibu guru sedang
ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
· Ibu guru sedang
berbincang-bincang dengan kepala sekolah
· Ibu guru sedang
berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata
saja dapat merubah rasa dari kalimat.
2. Penulisan Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence),
dan kalimat campuran.
contoh kalimat Sederhana:
· -Saya membaca
tulisan di blog
contoh kalimat Gabungan:
-Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis
contoh kalimat.Komplek
-Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis
contoh kalimat.Komplek
-Saya membaca
tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Contoh kalimatCampuran
-Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
-Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
3. 3. Penyusunan Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.
Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.
Contoh paragraf
yang baik:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.
v Selanjutnya sesi
Tanya jawab
Pertanyaan ke 1 (Dito Anurogo Dosen di Unismuh Makassar)
Pertanyaan ke 1 (Dito Anurogo Dosen di Unismuh Makassar)
1. Bagaimana proses
dan rahasia kreatif Anda?
2. Adakah hambatan
terbesar selama proses kreatif ini?
3. Bagaimana Anda
melihat fenomena literasi pada generasi milenial saat ini? Terutama dengan
maraknya medsos dan berita hoaks.
Jawab. 1.
1. Proses dan rahasia
kreatif yang saya lakukan adalah dengan membaca.Inspirasi itu secara ilmiah
bukan berarti ditemukan dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir
danau sambil melamun. Jika anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu.
Memperbanyak input sebelum outputnya ditulis.
2. Hambatan terbesar
adalah mencari Niche alias topik yang orisinil yang belum ditulis oleh orang
lain. Saya lebih sudah menyebutnya sebagai tantangan. Ibarat mau meneliti,
tantangannya adalah mencari reserach gap sebagai novelty penelitian kita.
3. Literasi digital
generasi milenial masih sangat minim. Gerakan literasi digital di Indonesia
sudah banyak yang mengarah ke penanggulangan hoaks, ciber bullying, pornografi,
dan lainnya.
Pertanyaan ke 2 dari (Bilal – Bengkulu)
setelah membaca
dasar menulis jadi diingatkan kembali bahwa sebenarnya cara menulis sdh dr SD
dipelajari, tp selama ini menulis lupa menggunakan dasar membuat paragraf dll. Pertanyaan:
.Bagaimana tips memilih konjungsi yang tepat untuk menghubungkan setiap kalimat
dlm satu paragraf dan bagaimana menghubungkan antar paragraph,
Jawab .ke 2
Paragraf Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan
jenis kalimatnya.Sedangkan, konjungsi antar paragraf dikontrol dengan kalimat
topiknya.Untuk menjawab ini harus melihat gambaran besar struktur sebuah
artikel.
Pertanyaan ke 3 ( suheri tangerang)
Bagaimana cara
membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?
Jawab ke 3.
Struktur artikel
terdiri dari: pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Jika ditarik garis-garis,
semuanya berkaitan. Mulai dari judul, pendahuluan hingga kesimpulan. Jadi,
dalam pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis
dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik
itu nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu
artikel nyambung semuanya.
Kemudian, terkait menyambungkan antar kalimat,
perlu diketahui tentang ini dulu. Kalimat terbagi menjadi 4: pernyataan, pertanyaan, perintah, dan seruan.
Jadi, dilihat, kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan
konjungsi: namun, padahal, dan lainnya. Juga terdapat beberapa fungsi
konjungsi. Dalam bahasa inggris enak sudah ada daftarnya. Pada bahasa indonesia
perlu diterjemahkan dulu. Diksi tidak perlu indah yang penting sampai pada
pembaca. Jadi, dalam memilih diksi sesuaikan dengan target pembaca. Diksi yang
terlalu tinggi itu justru bikit tulisan melayang dan tidak menyentuh ke tanah.
Ibaratnya begitu. Itu istilahnya adalah inflated
words.
Pertanyaan ke 4 (Rifatun Salatiga)
Dalam membuat kalimat harus jelas topik yang dibahas/ diutarakan. Apakah bisa untuk memperjelas kalimat yang dimaksud menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah lain paham jika menggunakan bahasa lokal. Jika tanpa ada keterangan yg umum/ bahasa yg duketahui oleh umum.
Jawab 4
Bisa. Cara penulisannya, bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian dikasih penjelasan apa yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia semua orang sudah paham kalau itu istilah di luar bahasa indonesia.
Dalam membuat kalimat harus jelas topik yang dibahas/ diutarakan. Apakah bisa untuk memperjelas kalimat yang dimaksud menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah lain paham jika menggunakan bahasa lokal. Jika tanpa ada keterangan yg umum/ bahasa yg duketahui oleh umum.
Jawab 4
Bisa. Cara penulisannya, bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian dikasih penjelasan apa yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia semua orang sudah paham kalau itu istilah di luar bahasa indonesia.
Pertanyaan ke5 ( supyanto kota bekasi)
Bagaimana cara berlatih supaya kita pandai memilih atau menempatkan kata-kata, sehingga menarik bagi para pendengar atau pembaca
Jawab 5
Sekali lagi, perbanyak input. Perbanyak membaca dulu sehingga kata-kata yang anda miliki akan semakin kaya. Maaf, kasarannya seperti itu, jangan harap bisa menulis bagus kalau tidak pernah membaca. Nantinya, anda akan dengan otomatis ketika ingin menulis muncul diksi-diksi yang bagus. Tulisan anda juga otomatis akan semakin bagus. Ini ceklist bagaimana cara memilih diksi. Jadi sebetulnya tolok ukur pemilihan diksi yang paling penting adalah apakah diksi/kata yang dipilih dipahami pembaca atau tidak.
Bagaimana cara berlatih supaya kita pandai memilih atau menempatkan kata-kata, sehingga menarik bagi para pendengar atau pembaca
Jawab 5
Sekali lagi, perbanyak input. Perbanyak membaca dulu sehingga kata-kata yang anda miliki akan semakin kaya. Maaf, kasarannya seperti itu, jangan harap bisa menulis bagus kalau tidak pernah membaca. Nantinya, anda akan dengan otomatis ketika ingin menulis muncul diksi-diksi yang bagus. Tulisan anda juga otomatis akan semakin bagus. Ini ceklist bagaimana cara memilih diksi. Jadi sebetulnya tolok ukur pemilihan diksi yang paling penting adalah apakah diksi/kata yang dipilih dipahami pembaca atau tidak.
Pertanyaan ke 6 ( mr. bambang)
Lebih sulit mana menyusun kata kalimat paragraf dengan mengoreksi tulisan orang lain ,Krn hukum nya sama . Kalau membuat kalimat yg dilihat diparagraf tinggal memberi kata penyambung yg manis, jika mengoreksi tulisan org lain lbh sulit apa sebaliknya? Terima kasih
Jawab 6
Hmmm..menyusun dan mengoreksi. Mengoreksi dalam arti apa ini? Kalau membenarkan tulisan orang lain yang banyak kesalahannya memang cukup rumit. Mending ditulis ulang dengan kata sendiri. Ibarat penjahit, lebih suka jahit baju dari awal daripada harus benerin baju yang salah jahit. Namun, jika dasar-dasar menulis sudah dikuasai, akan mudah mengoreksi tulisan orang lain.
Lebih sulit mana menyusun kata kalimat paragraf dengan mengoreksi tulisan orang lain ,Krn hukum nya sama . Kalau membuat kalimat yg dilihat diparagraf tinggal memberi kata penyambung yg manis, jika mengoreksi tulisan org lain lbh sulit apa sebaliknya? Terima kasih
Jawab 6
Hmmm..menyusun dan mengoreksi. Mengoreksi dalam arti apa ini? Kalau membenarkan tulisan orang lain yang banyak kesalahannya memang cukup rumit. Mending ditulis ulang dengan kata sendiri. Ibarat penjahit, lebih suka jahit baju dari awal daripada harus benerin baju yang salah jahit. Namun, jika dasar-dasar menulis sudah dikuasai, akan mudah mengoreksi tulisan orang lain.
Pertanyan ke 7 (Isminatun, Sukoharjo)
Beberapa saat lalu saya cukup aktif berlatih menulis. Rasanya wkt itu agak lancar. Dalam kurun wkt 2 th tdk latihan lg. Saat memulai jadi kaku dan terasa harus mengulang dr awal.Mengapa begitu
Jawab 7
Bahasa secara alamiah memang seperti itu, baik dari segi writing, speaking, listening, maupun reading. Jadi, itu normal karena otak belum terbiasa untuk mengolah bahasa kembali. Solusinya, membiasakan diri kembali untuk menulis. Sebetulnya tidak mengulang dari awal, Ibu tinggal me-recall/memanggil kembali kebiasaan Ibu dalam menulis dulu, kemudian mulai dibiasakan lagi mulai dari sekarang hingga ke depannya.
Beberapa saat lalu saya cukup aktif berlatih menulis. Rasanya wkt itu agak lancar. Dalam kurun wkt 2 th tdk latihan lg. Saat memulai jadi kaku dan terasa harus mengulang dr awal.Mengapa begitu
Jawab 7
Bahasa secara alamiah memang seperti itu, baik dari segi writing, speaking, listening, maupun reading. Jadi, itu normal karena otak belum terbiasa untuk mengolah bahasa kembali. Solusinya, membiasakan diri kembali untuk menulis. Sebetulnya tidak mengulang dari awal, Ibu tinggal me-recall/memanggil kembali kebiasaan Ibu dalam menulis dulu, kemudian mulai dibiasakan lagi mulai dari sekarang hingga ke depannya.
Pertanyaan ke 8. (RASITA Kepala SDN 16
Penarik Kab Mukomuko Prov Bengkulu)
1. Bagai mana membuat paragraf yg tepat ?
Jawab 8
Ini pertanyaan mendasar yang sangat penting.Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya tulis belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf.Melalui pertanyaan ini, akan saya coba perdalam. Ini struktur paragraf yang lebih lengkap.
Jadi kalimat penjelas itu terbagi menjadi 2:
1) kalimat penjelas mayor; dan
2) kalimat penjelas minor
Kalimat penjelas mayor menjelaskan kalimat topik.
Kalimat penjelas minor menjelaskan kalimat penjelas mayor.
1. Bagai mana membuat paragraf yg tepat ?
Jawab 8
Ini pertanyaan mendasar yang sangat penting.Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya tulis belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf.Melalui pertanyaan ini, akan saya coba perdalam. Ini struktur paragraf yang lebih lengkap.
Jadi kalimat penjelas itu terbagi menjadi 2:
1) kalimat penjelas mayor; dan
2) kalimat penjelas minor
Kalimat penjelas mayor menjelaskan kalimat topik.
Kalimat penjelas minor menjelaskan kalimat penjelas mayor.
Kemudian,
diakhiri dengan kalimat penutup bila diperlukan.Itu dari segi struktur.
Kemudian, ini dari segi kalimat penjelasnya: Kalimat penjelas itu juga macam-macam. Bisa berupa fakta, alasan, contoh, data, dan lain sebagainya.
Praktik menulis paragraf yang tepat, sekiranya begini. Selalu tanyakan "what/why" apa atau kenapa dari kalimat topik.
Jika kalimat topik membutuhkan detail apa, maka jelaskan apanya.Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka jelaskan kenapanya.Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi, saatnya berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah dijawab dengan tulisan. Seperti itu kurang lebihnya.
Kemudian, ini dari segi kalimat penjelasnya: Kalimat penjelas itu juga macam-macam. Bisa berupa fakta, alasan, contoh, data, dan lain sebagainya.
Praktik menulis paragraf yang tepat, sekiranya begini. Selalu tanyakan "what/why" apa atau kenapa dari kalimat topik.
Jika kalimat topik membutuhkan detail apa, maka jelaskan apanya.Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka jelaskan kenapanya.Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi, saatnya berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah dijawab dengan tulisan. Seperti itu kurang lebihnya.
Pertanyan ke 9.(Aam Nurhasanah, S.Pd., Lebak-Banten). Bagaimana
membuat sebuah paragraf yg baik dan menarik untuk dibaca? karena sudah
berkali-kali saya coba buat tulisan, tulisan saya kurang menarik dan biasa
saja. Tidak seperti om jay, om bams, om budi, bahkan Mas Imam. Adakah tips
khusus untuk mengembangkan sebuah diksi,kalimat, dan paragraf yg menarik untuk
dibaca???
Jawab 9
Model pertama. P: kalimat topik. E: penjelasan kalimat topik (major detail). E: bukti yang menjelaskan major detai (minor detail) yang bisa berisi fakta, quote, data, atau contoh. L: diakhiri dengan menyambungkan semuanya di penutup.
Model yang ke-2. C: klaim sebagai pernyataan kalimat topik. P: bukti yang bisa anda berikan untuk mendukung kalimat topik. dan R: kaitan keduanya sebagai kesimpulan atau penutup jika diperlukan.
Jawab 9
Model pertama. P: kalimat topik. E: penjelasan kalimat topik (major detail). E: bukti yang menjelaskan major detai (minor detail) yang bisa berisi fakta, quote, data, atau contoh. L: diakhiri dengan menyambungkan semuanya di penutup.
Model yang ke-2. C: klaim sebagai pernyataan kalimat topik. P: bukti yang bisa anda berikan untuk mendukung kalimat topik. dan R: kaitan keduanya sebagai kesimpulan atau penutup jika diperlukan.
Pertanyaan 10. ( Guru bahasa Inggris)
Selamat malam mas imam, senang sekali membaca artikel mas imam karena banyak menggunakan kata dlm B.inggris ( saya guru b.inggris jadi lebih enjoy bacanya). Saya baru tahu perbedaan penggunaan aku dan saya. waktu menulis di blog saya sempat bingung pake aku atau saya. pertanyaan, untuk artikel bebas yang mana yang harus digunakan. kata personal, formal atau akademik?
Jawab 10
Artikel bebas atau artikel populer bisa menggunakan antara kata personal atau formal. Yang pasti, kata ganti orang sangat dihindari dalam penulisan akademik. Dalam konteks blog, saya dan anda masih termasuk formal, para blogger profesional banyak menggunakan kata ganti itu. Aku dan kamu bisa digunakan juga supaya terasa lebih personal. Jadi, lihat kembali siapa pembaca.
Selamat malam mas imam, senang sekali membaca artikel mas imam karena banyak menggunakan kata dlm B.inggris ( saya guru b.inggris jadi lebih enjoy bacanya). Saya baru tahu perbedaan penggunaan aku dan saya. waktu menulis di blog saya sempat bingung pake aku atau saya. pertanyaan, untuk artikel bebas yang mana yang harus digunakan. kata personal, formal atau akademik?
Jawab 10
Artikel bebas atau artikel populer bisa menggunakan antara kata personal atau formal. Yang pasti, kata ganti orang sangat dihindari dalam penulisan akademik. Dalam konteks blog, saya dan anda masih termasuk formal, para blogger profesional banyak menggunakan kata ganti itu. Aku dan kamu bisa digunakan juga supaya terasa lebih personal. Jadi, lihat kembali siapa pembaca.
Pertanyaan ke 11 ( ibu Sius Salatiga)
Tentang penggunaan kalimat, kata atau juga frasa.Terkadang dalam menulis buku ada beberapa istilah teknis yang justru kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sedikit aneh, dan mungkin berubah pemahaman bagi pembaca . Adakah ketentuan dari penerbit bahwa naskah diupayakan dalam bahasa Indonesia yang baku ? Saya baru membuat 2 buah buku melalui penerbit independen . Ada sedikit "kebebasan" Dalam soal naskah
Jawaban ke 11
Tidak ada. Dalam tata bahasa indonesia yang resmi pun kata asing boleh dimasukkan dengan cara penulisan tersendiri. Biasanya dengan dicetak miring. Semua tergantung konteks dan target pembaca sebetulnya. Penerbit besar seperti Elexmedia, naskah teman saya diterbitkan di sana dengan gaya bahasa elu gue. Tidak masalah karena target pembaca anak alay.
Tentang penggunaan kalimat, kata atau juga frasa.Terkadang dalam menulis buku ada beberapa istilah teknis yang justru kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sedikit aneh, dan mungkin berubah pemahaman bagi pembaca . Adakah ketentuan dari penerbit bahwa naskah diupayakan dalam bahasa Indonesia yang baku ? Saya baru membuat 2 buah buku melalui penerbit independen . Ada sedikit "kebebasan" Dalam soal naskah
Jawaban ke 11
Tidak ada. Dalam tata bahasa indonesia yang resmi pun kata asing boleh dimasukkan dengan cara penulisan tersendiri. Biasanya dengan dicetak miring. Semua tergantung konteks dan target pembaca sebetulnya. Penerbit besar seperti Elexmedia, naskah teman saya diterbitkan di sana dengan gaya bahasa elu gue. Tidak masalah karena target pembaca anak alay.
Pertanyaan ke 12 dari Mukminin LamonganSebaiknya dlm karya ilmiah menggunakan paragraf
deduktif, induktif atau campuran . Atau
boleh semuanya. Mhn pencerahannya.mksih.
Jawab 12.
Secara umum, boleh semuanya. Namun, dalam teori penulisan akademik, supaya paragraf mudah dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu di depan. Dalam penulisan artikel jurnal juga seperti itu. Sejauh saya mengamati, penerapan paragraf deduktif, induktif atau campuran, itu hanya diaplikasikan dalam reading atau naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian sekolah.Namun, praktek dalam menulis, yang banyak digunakan adalah paragraf deduktif.
Jawab 12.
Secara umum, boleh semuanya. Namun, dalam teori penulisan akademik, supaya paragraf mudah dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu di depan. Dalam penulisan artikel jurnal juga seperti itu. Sejauh saya mengamati, penerapan paragraf deduktif, induktif atau campuran, itu hanya diaplikasikan dalam reading atau naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian sekolah.Namun, praktek dalam menulis, yang banyak digunakan adalah paragraf deduktif.
Pertanyaan ke 13 ( Agus Ponjong)
Apakah dalam penulisan paragraf dalam sebuah buku misalnya buku untuk materi pembelajaran maka diksinya harus selalu akademik atau boleh bervariasi?
Jawab 13
Sekali lagi, pemilihan diksi tergantung target pembaca. Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik.Beda misalkan membuat buku teks untuk anak kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan akademik, gunakan diksi akademik.
Apakah dalam penulisan paragraf dalam sebuah buku misalnya buku untuk materi pembelajaran maka diksinya harus selalu akademik atau boleh bervariasi?
Jawab 13
Sekali lagi, pemilihan diksi tergantung target pembaca. Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik.Beda misalkan membuat buku teks untuk anak kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan akademik, gunakan diksi akademik.
Pertanyaan ke14.( Ridwan
Nurhadi – Tangerang)
ApakaPh menulis harus benar benar menggunakan kata baku meskipun untuk cerita fiksi.
Jawab 14:
Tidak. Sederhananya, mengutip judul lagunya almarhum Glen Fredly, "terserah . . ." Sesuka penulisanya jika ingin menulis fiksi.
Namun, ada satu hal yang tetap dijadikan patokan, setiap satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin disampaikan meskipun dalam penulisan fiksi.Tetapi, dalam penulisan paragraf tersebut tidak seketat penulisan non-fiksi.
ApakaPh menulis harus benar benar menggunakan kata baku meskipun untuk cerita fiksi.
Jawab 14:
Tidak. Sederhananya, mengutip judul lagunya almarhum Glen Fredly, "terserah . . ." Sesuka penulisanya jika ingin menulis fiksi.
Namun, ada satu hal yang tetap dijadikan patokan, setiap satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin disampaikan meskipun dalam penulisan fiksi.Tetapi, dalam penulisan paragraf tersebut tidak seketat penulisan non-fiksi.
Pertanyaan 15.( Firdaus_SMKN 16 Jakarta)
Slmt mlm mas Imam..apakah sebuah paragraf yg Baik harus terdiri dr 4 jenis kalimat spt contoh mas Imam
Jawab 15
sepertinya sudah ada jawabannya di komentar tulisan di blog.Maaf, untuk mempersingkat waktu . Jawab 16
Ini rumus gampangnya. Kalimat topik selalu taruh di depan. Kalimat topik dilengkapi dengan controling idea atau ide pengontrol. Ide pengontrol itulah yang dijelaskan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas dapat berupa aneka detail atau contoh. Kemudian diakhiri dengan kalimat penutup jika dibutuhkan.
Slmt mlm mas Imam..apakah sebuah paragraf yg Baik harus terdiri dr 4 jenis kalimat spt contoh mas Imam
Jawab 15
sepertinya sudah ada jawabannya di komentar tulisan di blog.Maaf, untuk mempersingkat waktu . Jawab 16
Ini rumus gampangnya. Kalimat topik selalu taruh di depan. Kalimat topik dilengkapi dengan controling idea atau ide pengontrol. Ide pengontrol itulah yang dijelaskan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas dapat berupa aneka detail atau contoh. Kemudian diakhiri dengan kalimat penutup jika dibutuhkan.
Pertanyaan ke 17.( suheri tangerang)
Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?
Jwb 17
Baik, muncul lagi pertanyaan seperti ini, ini penjelasan lebih lanjutnya:
Ada 6 prinsip dalam memilih diksi:
1. Pilih kata yang mudah dipahami
Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?
Jwb 17
Baik, muncul lagi pertanyaan seperti ini, ini penjelasan lebih lanjutnya:
Ada 6 prinsip dalam memilih diksi:
1. Pilih kata yang mudah dipahami
2. Gunakan kata yang spesifik dan kontekstual
3. Pilih kata yang paling kuat diantara pilihan
diksi yang ada
4. Lebih baik, tekankan pada penggunakaan kata
yang positif daripada sebaliknya
5. Hindari penggunaaan diksi yang tinggi secara
berlebihan
6. Juga hindari diksi yang terlalu jadul
Jadi, sekali lagi, diksi dipilih sesuai target
pembaca.
Pertanyaan ke 19. Dari Yulius Roma_Tana
Toraja_Sulawesi Selatan.
Selamat bertemu tanpa tatap muka malam ini. Panduan menulis malam ini sangat menarik. Masalah yang sering saya temui adalah menyusun kalimat topik. Topik seringkali sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika akan dirangkai masuk tulisan, topik itu menjadi rumit kembali untuk dirangkai. Adakah trik paling sederhana bagaimana menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf. Terima Kasih
Selamat bertemu tanpa tatap muka malam ini. Panduan menulis malam ini sangat menarik. Masalah yang sering saya temui adalah menyusun kalimat topik. Topik seringkali sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika akan dirangkai masuk tulisan, topik itu menjadi rumit kembali untuk dirangkai. Adakah trik paling sederhana bagaimana menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf. Terima Kasih
Pertanyaan ke 19. Dari Yulius Roma_Tana Toraja_Sulawesi Selatan.
Selamat bertemu tanpa tatap muka malam ini. Panduan menulis malam ini sangat menarik. Masalah yang sering saya temui adalah menyusun kalimat topik. Topik seringkali sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika akan dirangkai masuk tulisan, topik itu menjadi rumit kembali untuk dirangkai. Adakah trik paling sederhana bagaimana menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf. Terima Kasih
Jawab 19.
Paling sederhana, bikin outline kalimat topiknya terlebih dahulu dalam bentuk ceklist atau dinomorin. Ini sebenernya masuk ke pembahasan lain, tapi mari kita singgung sedikit.Jadi, dalam menulis, bikin dulu outlinenya. Mulai dari Pendahuluan, isi, dan penutup.Dari pendahuluan sudah ditentukan apa yang akan dibahas (thesis statement). Thesis statement/poin yang akan dibahas dijadikan controlling ide pada setiap kalimat topik. Diakhiri dengan menyimpulkan semuanya.Ketika outline bagus, tulisan bagus. Silakan perhatikan tulisan materi saya di blog. Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa. Pada isi, itu lah yang dibahas. Terakhir, saya kasih kata2 penutup sedikit. Ingat format ini.
Selamat bertemu tanpa tatap muka malam ini. Panduan menulis malam ini sangat menarik. Masalah yang sering saya temui adalah menyusun kalimat topik. Topik seringkali sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika akan dirangkai masuk tulisan, topik itu menjadi rumit kembali untuk dirangkai. Adakah trik paling sederhana bagaimana menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf. Terima Kasih
Jawab 19.
Paling sederhana, bikin outline kalimat topiknya terlebih dahulu dalam bentuk ceklist atau dinomorin. Ini sebenernya masuk ke pembahasan lain, tapi mari kita singgung sedikit.Jadi, dalam menulis, bikin dulu outlinenya. Mulai dari Pendahuluan, isi, dan penutup.Dari pendahuluan sudah ditentukan apa yang akan dibahas (thesis statement). Thesis statement/poin yang akan dibahas dijadikan controlling ide pada setiap kalimat topik. Diakhiri dengan menyimpulkan semuanya.Ketika outline bagus, tulisan bagus. Silakan perhatikan tulisan materi saya di blog. Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa. Pada isi, itu lah yang dibahas. Terakhir, saya kasih kata2 penutup sedikit. Ingat format ini.
Selanjutnya karena waktunya sudah habis maka perkuliahan
diakhiri. Dan beberapa pertanyaan yang
belum dijawab akan di kirim japri ke Nara sumber yaitu bapak Imam .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar