Merancang Desain
Pembelajaran Modern
BELAJAR
MENULIS BERSAMA OM JAY
Nara sumber : Bapak Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
Tema : Merancang Desain Pembelajaran Modern
Peresume :
Sukiyahrifa (sukiyahedlin@gmail.com)
Merancang Desain Pembelajaran Modern
Pertemuan kedua bulan ramadhan kelas belajar menulis
bersama OM JAY , selasa tanggal 28 april 2020, menghadirkan narasumber bapak Dr.Paidi,
S.Pd, M.TPd. Tema yang disampaikan adalah Desain Pembelajaran Modern (blended learning).
Narasumber adalah seorang doctor lulusan Universitas Negeri Jakarta yang merupakan pakar Desain Pembelajaran. Dan juga seorang professional, yang sudah berkiprah di dunia pendidikan sejak tahun 1996. Jabatan beliau sekarang sebagai Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu, juga merangkap sebagai Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu. Selain itu beliau juga pernah meraih penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI dan Penghargaan Instruktur Kurikulum 2013 dari Mendikbud. Beliau juga menulis beberapa buah buku dan jurnal internasional.
Assalamualaikum bpk/ibu/rekan2 semu Selamat bertemu di dunia
maya utk berbagi ilmu, semoga hal ini juga bisa menjadi catatan amal kebaikan
kita. Aamiin yra Pada kesempatan ini sy ingin berbagi pengetahuan dgn bpk/ibu
tetang cara mendesain buku pembelajaran.Teknik dan pendekatan yg sy gunakan
adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman
(mantan rektor UT) dan Dick & Carrey
Secara umum dalam mendesain pembelajaran dan
sekaligus menghasilkan bahan pembelajaran secara ilmiah dpt diliat pada bagan
berikut:
v Langkah 1 Kita perlu mendapatkan data dan informasi guna
mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi2 yg dianggap sulit atau
perlu dipelajari lebih lanjut
v Langkah 2 Berdsarkan
data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi
kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang
v Langkah
3
Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis
instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
v Langkah 4 Seorang
perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan
menjkadi target atau pemakai buku yg kita rancang
v Langkah
5 Membuat rumusan tujuan instruksional
khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di
karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional
v Langkah
6 Melakukan penyusunan TES
v Langkah
7 Membuat perencanaan strategi
instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini sy merancang
pembelajaran secara blended learning)
v Langkah
8 Mengembangkan dan memilih bahan
instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2
yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran
(Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan
teori hannafin)
v Langkah
9 Setelah draft bahan tersedia (langkah
8) lalu direvisi.
v Langkah
10 selanjutnya perlu dilakukan evaluasi
formatif sbb:
1) one-to-one
expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar
Materi, pakar bahasa);
2) 2.
One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berdasarkan dari siswa peringkat atas, menengah dan
bawah);
3) Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9
siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah);
4) Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan
melibatkan siswa sekitar 30 siswa yang
berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan mulai evaluasi
one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan
pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan
pembelajaran
v Langkah
11 Merancang dan mengembangkan Evaluasi
Sumatif
Khusus untuk langkah yng terakhir
Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain
pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.Sedangkan untuk buku
pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit biasanya pihak penerbit
sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan
buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu
kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Contoh bahan pembelajaran yang di rancang dengan
format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut :
Demikian sebagai pengantar bapak/Ibu/Rekan2, sekilas
cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan,
insyallah jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi
kasus salah gambar dll sebagaimana dahulu pernah terjadi di buku2 yang beredar
di lingkup dikbud khususnya jenjang sekolah dasar
Berikut
kutipan sesi Tanya jawab.
Pertanyaan 1
Assalamualaikum..selamt
sore menjelang siang pak Paidi mau tanya 1.Setelah meliht dan memahmi PPT,
Elearning SMK Bengkulu, saya berasumsi bahwa itu adalah desain beljr utk
program sekolh Afirmasi dan mirip
classroom kira2 tangapan bpk seperti apa?2.Tolong beritahu kami cara praktis
mendesain pembelajaran seperti SMKN Bengkulu? Atas jawabnya terims banya🙏🏻🙏🏻
Andy Muhtadin -Beltim-Babel
Jawab
.1
Terimakasih Mas Andi (Babel), utk pertanyaan 1,
kebetulan sy pernah merancangkan sebuah desain pembelajaran utk SMKN 1 Bkl,
dimana waktu itu pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untk
siswanya yg melaksanakan di industri sekitar 6 bulan, maka sy buatkan sebuah
konsep namanya blended learning dan alhamdulilah bisa digunakan dengan media yg
dipakai siswa dan guru kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya
memang menggabngkan antara pembelajaran di classroom dengan online [N]; 2.
Untuk cara praktisnya sepertinya bisa mas Andy ikuti alur yg ada di slide no. 7
ttg Pengembangan Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH)......[N
Pertanyaan 2
Assalamualaikum pak Paidi ... kenalkan nama saya
Rasita dari Kab Mukomuko Bengkulu tugas di SDN 16 Penarik Pertanyaannya:untuk
langkah yg ke 9 mencari pakarnya agak susah di daerah bagai mana mengatasinya,
apa lagi kami dari SD agak terbatas kemampuan serta personilnya. Terima kasih
Jawab
2
Untuk pertanyaan mbak Rasita, alhamdulilah utk pakar
yg dimaksud Prodi S2 Teknologi
Pendidikan Unib sudah banyak mbak yang bisa, dengan syarat ybs sudah mencapai
kualifikasi S3/Doktor (Pendapat Sugiyono dalam Bukunya R&D) atau juga di
kampus atau lembaga lain juga bisa selagi sudah ada bukti kepakarannya mbak.[N]
Pertanyaan 3
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat Sore Pak Dr. Paidi,
Perkenalkan saya Supyanto dari Kota Bekasi, mohon penjelasan dalam desain
Instruksional itu mengenal ada tes formatif dan sumatif. Apa bedanya?
Jawab
3
Untuk pertanyaan mas Supyanto, yang dimaksud TES
Formatif disini adalah tes yang dibuat (modelnya bisa multiple choice, Essay
dll) atas materi yang ada di bahan pembelajaran. Tes ini dibuat oleh si
perancang buku yng sebelumnya telah melalui telaah oleh pakar dan uji validitas
maupun reabilitasnya. Sedangkan Tes Sumatif dalam konsep desain ini adalah
penilaian oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh
si Perancang buku tsb. [N]
Pertanyaan 4
Selamat siang Pak Paidi.. kalau boleh tau apa nama
aplikasi e learning nya. Kayaknya keren banget.Ridwan Nurhadi
Jawab 4
software yang pernah sy untuk e-learning tersebut
menggunakan moodle, murah meriah pak karena sifatnya open source. Tapi saat ini
tidak bisa masuk lagi link tersebut karena sudah sy serahkan ke pihak SMKN 1
Kota Bengkulu. Jika mas Ridwan ingin melihat lebih jauh isinya nanti sy coba
mintakan sama pihak SMKN 1, jika sdah ada hasilnya sy sampaikan kepada om Jay
[N]
Pertanyaan 5
Ass wr wbSy
Bu Iez dari Lumajng Bertanya apakah langkah2 mendesain cara mengembangkannya
sama dg model dick and Carry ya Terima kasih
Jawab.4
Betul mbak Iez, karena sy jg menggunakan model Dick
& Carrey👍Namun
mbak Iez juga bisa mengkombinasikan dengan teori/model lain seperti pada
langkah 8 selagi sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya [N]
Pertanyaan 5
Tanya yg kedua: yang di vmaksd dg Research versi
penerbit ini apakah blended learning yg
dimaksd Bapak.
Jawab 5
heeee bukan,
kalau Versi penerbit biasanya ini ada kebutuhan tertentu yang di tetapkan oleh
penerbit karena menyangkut utk keuntungan penjualan dllPihak penerbit biasanya
sudah punyak team editor sendiri, seperti yang pernah sy lakukan untuk
memperbaiki draft buku di Penerbit Salemba IV - Jakarta, sehingga buku tsb bisa
dicetak/diterbitkan
Pertanyaan 6
Assalamualaikum saya ika s. Dari tangerang , boleh
dijelaskan mengenai teori rothwel dan teori hannafin
Jawab
6
Utk pertanyaan mbak
Ika, Maaf sy ada salah tulis tadi Teori Rowntre itu adalah cara-cara untuk
membuat buku yg sifatnya tercetak. Dan Hannafin itu untuk merancang bahan yang
non cetak alias online. Untuk teknisnya nanti sy kirimkan e-booknya ya[N]
Pertanyaan
7
Slmt siang pak Paidi,terimakasih
penjelasannya,apakah rancangan pebelajaran seoerti ini bisa untuk
sd,sedangkan guru di sd mengajar seluruh
mata pelajaran kecuali Agama dan PJOK.bagaimana tekni
prnyederhanaannya?Terimakasih, Lusia ,Curup.
JaWab
7
Untuk mbak Lusia, pada prinsipnya Desain
pembelajaran itu bisa untuk semua mata pelajarannya, yag membedakannya terletak
pada isi pelajarannya [
Pertanyaan
8
Assalaamu'alaikum pak paidi...setelah membaca semua
materi yg berisi langkah pembuatan design pembelajaran saya masih belum bisa
membayangkan hasil akhirnya. Yg ingin says tanyakan bagaimana bentuk hasil
design pembelajarannya, apakah menjadi sebuah buku atau yg lainnya? Bagaimana
cara penerapan hasil design pembelajaran tadi ke siswa? Terima kasih. Sri
indayani Lamongan
Jawab.
8
Untuk mbak Sri, kelebihan desain pembelajaran ini
adalah akan mengasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenaranya selagi
prosedur dikerjakan dengan benar. Kelebihan lain juga desain pembelajaran ini
akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk model pembelajarannya sudah ditentukan [N]
Pertanyaan
9
Assalamualaikum
pak,,saya Noralia Semarang. Ijin bertanya,saya pernah melakukan penelitian
R&D untuk tesis saya dulu, saya mengambil judul pengembangan modul
pembelajaran. Dan itu saya penelitian hingga menjadi produk akhir yang bagus
bisa sampai 6 bulan, padahal hanya untuk 1 bab materi ajar karena beberapa
kali diujikan ke kelas besar shg dapat
prototipe produk yang bagus.pertanyaan saya,,untuk pengembangan bahan ajar
seperti yang bapak laksanakan yg menghasilkan produk buku ajar untuk 1 tahun
pelajaran, butuh berapa lama pak penelitiannya?2. Apakah tiap bab materi ajar
di buku ajar yang dikembangkan harus diujikan di kelas besar atau hanya kita
ambil sampel salah satu materi ajar saja?Terima kasih
JaWab
9
Untuk mbak Noralia, 1. waktu yang dibutuhkan untuk 1 buku /tahun sy butuh waktu antara 6
sampai 10 bulan itupun sy sambil nyambi mbak heeee. Jika focus utk desain buku
saja 6 bulan itu insyallah sudah selesai; 2. Iya betul setiap bab harus
diujikan untuk tahap Small group dan Field trial [N]
Pertanyaan
10
Ass,saya Bu Dede dari SLB AB Kemala Bhayangkari 2
gresikJika mengacu kepada keterangan terahir yg ttg buku yg d rancang untuk
keperluan penerbit, penerbit sdh mempunyai format sendiri mohon arahan Berkenaan
dengan buku yg akan saya buat subjeknya ABK Lalu untuk uji coba seperti tahapan
d atas apa memungkinkanUntuk mbak Dede,
Jawab
10
Betul mbak,
penerbit sudah mempunyai Format tersendiri versi penerbit, si penuli tinggal
mengikuti outline. Contohny sy mendapatkan amanat dari penerbit erlangga untuk
membuat buku-buku SMK dengan outline sudah ditentukan pihak Erlangga. Mbak Dede
maaf singaktan dari apa ya ABK? 🙏Anak Berkebutuhan
Khusus ooooo Bisa mbak Anak Berkebutuhan Khusus selagi bahan/materi buku masih
dalam lingkup di SLB, silahkan dicobakan menggunakan alus desain sebagaimana
tersebut pada slite 7. SLB [N]
Pertanyan 11
Assalammu'alaikum, Pak, saya Bu Budi dari Gresik Mau bertanyaBerapakah jumlah halaman yang
dipersyaratkan bila membuat buku ini ?
Jawab
11
Tidak ada persyaratan minimal jumlah halamannya.
Yang pasti buku tsb sudah mencakup semua materi hasil analisis pada langkah 3
dan 5, [N]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar