Menulis Resume untuk Jadi Buku
Pelatihan belajar menulis di WAG asuhan Omjay bersama PGRI, Jumat 16 April 2021 Pukul 13.00 WIB saya ikuti sambil mempersiapkan bahan masakan untuk berbuka puasa .
Moderator yang mendampingi Narasumber yaitu Bu Sri Sugiastuti alias Bu Kanjeng. Sudah menjadi kebiasaan setiap memulai perkuliahan di WAG, moderator menyapa peserta dan memberikan informasi penting yang harus diperhatikan selama materi disampaikan.
Dengan suara lembut, Bu Kanjeng mulai dengan memberi salam dan mendoakan seluruh peserta agar tetap semangat mengikuti pelatihan menulis ini. Setelah itu, Bu Kanjeng mempersilakan narasumber untuk menyampaikan materinya.
Sebenarnya narasumber siang ini adalah Pak Tamrin Dahlan, tetapi beliau berhalangan hadir. Maka yang menggantikan adalah seorang relawan dan salah satu tim solid dari kelas belajar menulis asuhan Omjay. Tentunya ini tidak akan mengurangi substansi dari kegiatan rutin di WAG.
Narasumber hari ini bernama Aam Nurhasanah, S. Pd. Beliau akrab disapa dengan sebutan Bu Aam. Beliau kelahiran Cipanas, 12 Agustus 1988. saya sudah mengenal Bu Aam sebenarnya sudah lama waktu sama-sama di gelombang 8. sebenarnya kita sama-sama ketinggalan kelas . Tapi bu Aam lebih beruntung karena segera mengulang kelas dengan sangat rajin di gelombang 12. Sampai juara kelas pula. sebenarnya saya masih aktif mengikuti kegiatan ini terus tapi untuk buat resume nya ketinggalan terus jadi ya gimana mau lulus......he he he.....
Profil beliau bisa kita lihat di link blog nya yang Isinya sangat keren. Yaitu "https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html"
Saya sangat bangga dan salut sekali pada beliau . walaupun usianya masih muda dengan kesibukannya sebagai Kepala sekolah di SMPS Mathlaul Hidayah Cipanas Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (SMPS MAHID). dan menjalankan beberapa usaha pribadinya tapi prestasinya sangat luar biasa . terutama setelah bergabung dengan pelatihan belajar menulis di WAG bersama Om Jay ini. alhamdulillah dari semangat Beliau inilah saya masih bisa bertahan di group pelatihan belajar menulis ini. Terimakasih banyak bu Aam .... Suportnya pada saya.
Karya Bu Aam yang sudah diterbitkan sampai saat ini sudah berjumlah puluhan, Buku andalannya adalah "MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT "
Alhamdulillah saya sudah memiliki buku ini dan membacanya dengan baik. Buku ini sangat memotivasi sekali terutama bagi penulis pemula seperti saya .
Bu Aam dengan penuh percaya diri membagikan file PPT yang bisa peserta baca dan pelajari. Segera saya mengunggah file tersebut agar dapat saya baca dan pelajari .
Resume itu menurut bu Aam merupakan rangkuman atau ringkasan. Peserta tidak boleh menyalin-tempel materi yang dipaparkan oleh narasumber begitu saja. Akan tetapi, alangkah eloknya jika resume berisi kalimat-kalimat yang disusun sendiri oleh peserta tersebut.
Ada tujuh langkah teknis untuk membuat resume menjadi sebuah buku yaitu :
1. Kumpulkan resume
Hasil resume dari pertemuan pertama sampai kedua puluh sebaiknya dibuatkan satu folder khusus. Tujuannya agar resume tersebut mudah ditemukan dalam laptop atau komputer.
2. Tentukan tema
Seluruh resume materi yang telah terkumpul dari materi 1 - 20 diklasifikasi berdasarkan tema yang dibahas. Misalnya, ada beberapa narasumber yang membahas tentang motivasi, maka digabung ke dalam satu bab berjudul 'Motivasi'. Kalau ditemukan ada beberapa materi tentang penerbit, juga disatukan dalam bab berjudul 'Penerbitan'. Begitu seterusnya. Adapun nama tema untuk setiap bab disesuaikan dengan diksi peserta itu sendiri.
3. Buatkan daftar isi atau TOC (Table of Content)
Setelah melewati proses klasifikasi tema, hal yang harus dilakukan adalah membuat daftar isi berdasarkan tema-tema yang ada.
4. Kembangkan TOC
Jika daftar isi telah tuntas, penulis kemudian membuat sub tema untuk setiap babnya. Nah, dari sub tema itulah peserta menjabarkan idenya berdasarkan resume yang ada. Kembangkan tulisan yang ada dengan sebebas-bebasnya. Tulis saja semua yang terpikirkan dan yang diingat mengenai sub tema. Jangan sekali-kali membaca tulisan kita di tahap ini!
5. Review, revisi, dan edit naskah
Pada proses ini, penulis mengecek tulisan dengan sedetail mungkin. Mulai dari ejaan, tanda baca, maupun kata-kata yang salah tulis atau masih disingkat-singkat. Pastikan ada kamus Bahasa Indonesia yang mendampingi pada saat melakukan editing.
6. Buatkan sinopsis
Sinopsis adalah gambaran umum mengenai isi buku yang ditulis. Biasanya bagian sinopsis tercantum di cover belakang buku.
7. Kirim ke Penerbit
Jika keenam langkah tersebut telah dilakukan, maka hal yang paling terakhir dan paling utama adalah mengirim naskah ke penerbit. Nah, ini yang terpenting! Meskipun naskah buku telah selesai, jika tidak pernah dikirim ke penerbit, maka akan tetap disebut sebagai naskah. Dia akan berubah wujud menjadi buku jika dikirim ke penerbit dan diterbitkan. Tidak perlu sungkan atau ragu-ragu. Kirim saja! Adapun urusan editing naskah, bisa dikomunikasikan ke pihak penerbit.
Pada pertemuan sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada penerbit yang menyediakan jasa editing dan ada juga yang tidak. Untuk lebih jelasnya, bisa menghubungi langsung ke pihak penerbit yang bergabung dalam kelas belajar menulis bersama PGRI.
Untuk peserta pelatihan menulis ini sebenarnya sudah ngga usah bingung lagi karena sudah ada 4 penerbit yang siap mengawal naskah-naskahnya. Tinggal pilih saja diantaranya yaitu:
1. YPTD: (free penerbitan) tanpa editing naskah.
2. Bu Kanjeng: ada layanan edit naskah
3. Cak Inin: Karmila Press Lamongan
4. Pak Brian: Gemala
Berikutnya bu Aam juga menjelaskan tentang penggunaan bahasa dalam membuat resume. Menurut beliau Resume itu menggunakan bahasa baku. Mengapa harus bahasa baku? Karena buku kita nantinya akan dikonsumsi oleh oleh masyarakat diseluruh pelosok Nusantara. Seperti pengalaman dari narasumber di pelatihan menulis Ini. Ada Om jay, bu Kanjeng. Bu nora dan bu Aam .
Bu Aam sudah berhasil menjual bukunya sampai lebih dari 100 eksemplar dan tersebar ke pulau Jawa, Bali, Lombok, sampai ke Nusatenggara Timur.
Jadi kuncinya Agar bisa menerbitkan buku berdasarkan resume maka kita harus rajin dan rutin membuat tugas-tugas resume yang diberikan oleh narasumber.
Menurut Bu Aam, model tulisannya bisa disesuaikan dengan selera penulis. Yang terpenting adalah membuat resume secara rutin, nanti kan ada tahap revisi dan editing. Jadi, pada saat itulah diperbaiki dan diberi tambahan bumbu agar tulisan menjadi lebih sedap dinikmati publik. Semoga kesuksesan para alumni kelas belajar menulis ini bisa tertular pada saya nantinya Aamiin...
Beberapa pesan dari Bu Aam yang perlu saya teladani dan kita terapkan yaitu :
1. Tidak ada yang sulit di dunia ini kalau kita mau belajar.
2. Asahlah keterampilan menulis kita dengan rutin menulis setiap hari!
3. Menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah memulai tulisan.
4. Buang rasa malas dan tulislah resume pada hari itu juga!
5. Menulislah agar hidupmu bermakna.
6. Menulislah agar hidupmu berwarna.
7. Menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari.
Terima kasih, Bu Aam. Atas pencerahannya dan dorongan semangat khususnya kepada saya agar lebih konsisten dalam menulis . Semoga segala kebaikan hidup dicurahkan kepada Ibu bersama keluarga. Aamiin...